BERTUAHPOS.COM, NEW YORK -Â Beberapa pekan terakhir, harga emas terus tertekan akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Tapi pekan ini, para partisipan survei mingguan Kitco News Gold Survey tampaknya mulai percaya diri dan memprediksi harga emas akan naik.
Mengutip laman Forbes, Senin (13/10/2014), dari 23 partisipan, sebanyak 10 responden memprediksi harga emas akan naik. Berbeda tipis, sembilan partisipan menilai harga emas akan turun sementara empat lainnya melihat harga emas tak menunjukkan banyak pergerakan.
Pekan lalu, para partisipan memprediksi harga emas akan melemah. Faktanya, sepanjang pekan lalu harga emas justru menguat sebesar US$ 28 per ounce. Para partisipa yakin harga emas akan menguat hingga ke level US$ 1.180 per ounce pekan ini.
“Saya rasa harga emas akan menguat, level US$ 1.180 per ounce masih terbilang rendah dan berpotensi naik kembali,” ungkap pengamat harga emas Mark Leibovit.
Sementara para partisipan yang menilai harga emas akan melemah, mengaggap penguatan pekan lalu hanya akan berlangsung sementara. Dia yakin jika harga emas bertengger di level US$ 1.183 per ounce, nilai jual logam mulia itu akan kembali turun.
“Harga perak telah anjlok, dan saya rasa harga emas juga tak akan mampu mendobrak ke atas US$ 1.183 per ounce.” ungkap analis harga emas dari Armour Risk Asset Management Bob Tebbutt.
Para partisipan lain melihat harga emas tak akan banyak bergerak karena logam mulia itu telah mengalami aksi jual yang berlebihan. Selain itu pada waktu bersamaan ,dolar juga telah mengalami aksi beli yang berlebihan. (Sis/Ndw/Liputan6)