BERTUAHPOS.COM — Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) tahun 2024, melaksanakan program lingkungan di Desa Senggoro, Bengkalis, Riau.
Program ini difokuskan pada pembuatan dan pemasangan tempat sampah di berbagai titik strategis di lima dusun yang ada di desa tersebut, yakni Dusun 01 hingga Dusun 05.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi dampak negatif sampah serta mendorong masyarakat agar lebih disiplin dalam pengelolaan limbah rumah tangga.
Sejak akhir Juli, para mahasiswa Kukerta telah bekerja keras untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tempat sampah.
Mereka memanfaatkan bahan alami seperti bambu, yang dipotong dan dirangkai hingga menjadi tempat sampah yang siap digunakan. Proses ini menunjukkan dedikasi dan komitmen mahasiswa dalam mewujudkan program lingkungan yang berkelanjutan.
Penyerahan tempat sampah kepada pemerintah Desa Senggoro dilakukan pada, 15 Agustus 2024. Setelah itu, mahasiswa Kukerta langsung memasang tempat sampah di berbagai titik yang telah ditentukan di seluruh dusun.
“Inisiatif ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan,” kata Ketua Kukerta Unri di Desa Senggoro, Muhammad Budi Mulya.
“Kami sangat senang dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di Desa Senggoro. Dengan adanya tempat sampah di berbagai lokasi, kami berharap masyarakat dapat lebih mudah membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi pencemaran lingkungan,” ujar Budi.
Program ini mendapat apresiasi dari pemerintah desa. Penjabat Kepala Desa Senggoro, Suherman S Sos, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa Kukerta Unri 2024 atas inisiatif dan kerja keras mereka.
“Kami sangat menghargai dan berterima kasih kepada mahasiswa KUKERTA UNRI 2024 atas inisiatif dan kerja keras mereka dalam mewujudkan pembuatan tempat sampah di berbagai titik di desa kami. Program ini merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menjaga kebersihan desa,” kata Suherman.
Lebih lanjut, Suherman menambahkan bahwa adanya tempat sampah yang tersebar di lokasi-lokasi strategis desa akan membawa perubahan positif dalam cara masyarakat mengelola sampah.
“Ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat desa. Kami berharap program ini dapat berlanjut dan menjadi contoh bagi desa-desa lain,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan dan membawa manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.***