BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau tengah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum kebijakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah benar-benar diberlakukan.
Pemerintah merencanakan para siswa sudah bisa mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa pada 2021, setelah hampir setahun metode pembelajaran daring dilakukan akibat corona [Covid-19].
“Namun pandemi belum berakhir. Potensi penularan selalu mengancam siapa saja, termasuk para siswa dan guru di sekolah. Oleh sebab itu kegiatan sekolah tatap muka perlu dipersiapkan secara matang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, Kamis, 24 Desember 2020.
Mimi berharap adanya satgas internal di sekolah yang mengontrol protokol kesehatan serta memastikan kebiasaan itu dilaksanakan secara tertib dan benar.
“Protokol kesehatan mudah diungkapkan namun pelaksanaannya terdapat masih ada yang cuek, maka itu perlunya satgas internal di sekolah,” katanya.
Melalui satgas internal tersebut, nantinya akan melakukan monitoring atau penerapan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah tersebut. Dari mulai siswa itu masuk hingga siswa pulang itu harus dilakukan pengawasan.
“Juga dapat memberikan teguran jika ada yang tidak menggunakan masker,” ucapnya.
Mimi melanjutkan selain satgas internal, sarana prasarana protokol kesehatan juga perlu dipersiapkan. Diungkapkannya seperti wadah cuci tangan jangan hanya ada wadahnya saja namun sabun tidak tersedia.
“Itu juga perlu diperhatikan siapa penanggung jawabnya, karena sarana prasarana protokol kesehatan juga sebagai upaya mencegah penularan Covid-19,” tuturnya.
Kemudian kesiapan pembelajaran tatap muka di sekolah, diberdayakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Karena menurutnya, tidak semua sekolah itu dekat dengan Fasilitas Kesehatan (Faskes).
“Namun sekolah harus mempunyai nomor kontak Faskes terdekat, sehingga jika terjadi sesuatu bisa segera menghubungi klinik atau puskesmas terdekat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pada UKS sekolah yang diberdayakan juga harus mempersiapkan beberapa APD sederhana sehingga jika ada yang pingsan di lingkungan sekolah dapat ditangani tanpa khawatirkan tertular Covid-19. (bpc2)