BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal tenaga honorer di Pemprov Riau akan dirumahkan berpotensi dilakukan mengingat kondisi keuangan Pemprov Riau yang kembang kempis.Â
“Namun sistemnya masih akan di kaji. Bisa saja seperti outsourcing kan,” kata Asisten I Setadaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie.
Di Pemprov Riau sendiri diperkirakan saat ini ada sekira 10 ribu hingga 11 ribu tenaga honorer.
Ahmad Syah mengatakan jika menunggu pengangkatan PNS masih sangat lama, dan tidak ada jaminan kepastian.Â
Oleh sebab itu, sistemnya menurut dia, perlu dilakukan pengkajian kembali. Salah satunya bisa dengan sistem outsourcing.
Artinya jumlah tenaga honorer sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah.
Sistemnya kontrak dengan perusahaan menyedia jasa. Cara ini, menurut dia, dianggap lebih relevan ketimbang perekrutan honorer dipakai sistem lama.
Pada prinsipnya, keberadaan tenga honorer untuk membantu pekerjaan ASN.
Jika pemerintah akan melakukan seleksi program kerja dengan mendahulukan program kegiatan prioritas, tentunya yang mampu dikerjakan oleh ASN.
“Nah, kalau pekerjaan itu bisa dikerjakan oleh ASN, artinya ASN yang membantu honorer. Pada dasarnya, keberadaaan honorer itu kan yang membantu ASN,” sambungnya.
Ahmad Syah mengakui masalah ini bermuara pada devisit anggaran yang dialami oleh Pemprov Riau saat ini.
“Sebenarnya semuanya itu bisa dilakukan kalau memang duitnya ada. Ya, siapa tahu nanti sektor pendapatan itu mendadak ada tambahan,” sambungnya.
Terkait soal merumahkan tenaga honorer di lingkungan Pemprov Riau, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, jika memang langkah itu (merumahkan) haru dilaksanakan kemungkinan tidak di tahun ini, tapi bisa jadi pada tahun anggaran baru di 2019.
“Karena yang sekarangkan sudah jalan. Jadi sulit juga jikapun haru merumahkan tenaga honorer. Lagi pula untuk berapa kebutuhan idealnya kan, OPD lah yang tahu. Kan mereka punya program kegiatan,” sambungnya. (bpc3)