BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), NASIONAL – Badan Pusat Statistik (BPS) akan segera mengitung porsi e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, selama ini perdagangan elektronik di jaringan e-commerce belum masuk dalam pencatatan perdagangan nasional oleh BPS. Padahal, jumlah transaksi perdagangan tersebut diyakini cukup besar.
Itu diungkapkan oleh Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (14/11/2017) seperti dikutip dari kantor berita resmi Antara. Pihaknya kini sedang dalam rumusan kajian seberapa besar sektor ini memberikan andil terhadap ekonomi nasional. Untuk menyelesaikan pekerjaan itu, BPS sendiri berencana akan gandeng Indonesia E-commerce association (IdEA).Â
“Kami belum bisa memilah berapa share dari online itu terhadap ekonomi nasional. BPS sekarang sedang kerja sama dengan idEA,” kata Kepala BPS Suhariyanto.Â
Dia berkata, sektor ini sebenarnya sudah masuk dalam data pertumbuhan ekonomi dari porsi produksi. Sebab produk yang diproduksi kemudian diperdagangkan baik secara online maupun offline sudah tercakup seluruhnya.Â
Meski demikian, tetap dianggap penting untuk dipilah, supaya lebih jelas jalur perdagangan mana saja dilakukan dengan cara online, dan yang mana offline. Untuk mengetahui ini perlu ada fitur pasti.Â
Untuk saat ini, Suhariyono berujar semua mengakui perkembangan pesar e-commerce dalam perdagangan nasional, diperkirakan share terhadap pertumbuhan ekonomi tergolong masih secuil. “Ada yang bilang 1%, ada yang bilang 2%. Trennya cepat, tetapi share-nya kecil,” ucapnya.Â
BPS sebenarnya sudah pernah melakuan survei kecil-kecilan untuk mengetahui kepastian pola pergerakan semua jenis barang yang diperdagangan secara online. Hasilnya, yang paling besar adalah pola konsumsi yang berhubungan dengan waktu luang, seperti hotel, restoran, dan tiket pesawat, jam tangan, dan alat komunikasi. (bpc3)