BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Riau, bikin masyarakat di Pujud, Rohil kelimpungan. Hasil panen TBS sawit mereka hanya dihargai Rp700/Kg. “Kondisi ini sangat jauh membuat kami sejahtera,” kata Anto (50), seorang petani sawit di Pujud, Rohil, Kamis, 29 November 2018.
Dia mengatakan sebagian besar hasil panen TBS sawit masyarakat di kecamatan ini dijual dengan harga Rp700-Rp800/Kg. Harga ini diperoleh jika petani jual TBS ke tengkulak kampung lantaran harga TBS yang ditetapkan pemerintah sekitar Rp1.000 lebih/Kg.
Jika panen TBS masyarakat dijual ke Ram (tempat jual-beli buah sawit) dengan harga yang rendah maka potensi kerugian akan lebih besar, sebab harus dibebani dengan ongkos biaya tinggi. Oleh sebab itu sebagian besar petani sawit menjual hasil panen ke toke atau tengkulak.
“Saya punya kebun tidak pula luas. Paling kalau dijual ke Ram lakunya hanya Rp850/Kg. Jadi sama saja. Belum ongkos transportasinya lagi yang memakan biaya cukup besar,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau kembali mengalami penurunan harga sebesar Rp49,76/Kg. Penurunan harga TBS diakibatkan masih melimpahnya stok CPO di dalam negeri.Â
Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, T. Neni, mengatakan TBS kelapa sawit penetapan periode 28 November-4 Desember 2018 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit, dengan jumlah penurunan terbesar adalah pada kelompok umur 10 – 20 tahun mencapai 4,12 persen dari harga minggu lalu. “Sehingga harga TBS kelompok umur 10-20 tahun periode minggu ini menjadi Rp 1.159,43/Kg,” katanya, Selasa, 27 November 2018.Â
Menurunnya harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) masih disebabkan tingginya stok dan lemahnya kinerja ekspor. Namun kebijakan pemerintah Indonesia yang akan membebaskan sementara pungutan ekspor CPO dan turunannya menjadi sentimen positif yang diharapkan dapat meningkatkan harga jual. (bpc3)Â