BERTUAHPOS, JAKARTA -Â Saat ini hampir setiap hari masyarakat di Sumatera Utara harus menghadapi padamnya aliran listrik di rumahnya, hal ini karena sekarang sedang krisis listrik.
Manager Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan saat ini sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara sedang mengalami defisit daya. Ada dua penyebab defisit.
“Ada dua penyebab di Sumatera Bagian Utara saat ini defisit daya listrik, yakni tingginya pertumbuhan listrik dan kapasitas pembangkit tidak cukup,” ucap Bambang dalam surat elektroniknya kepada detikFinance, Kamis (26/9/2013).
Menurut Bambang, secara umum permintaan listrik saat ini melonjak drastis. Penyebab tingginya permintaan listrik ini akibat efek dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga masyarakat yang dulunya cukup pakai kipas angin tambah menggunakan AC (Air Conditioner)
“Sebagai gambaran pada 2012, dari rencana pertumbuhan listrik rata-rata nasional 7,5% realisasinya pertumbuhan mencapai 10%, bahkan di Sumatera pertumbuhannya lebih tinggi lagi hingga mencapai 15%,” ungkap Bambang.
Kedua yang menyebabkan kondisi defisit daya listrik di Sumatera, karena pertumbuhan permintaan listrik yang tinggi tersebut tidak diimbang dengan pertumbuhan kapasitas pembangkit yang cukup.
“PLN sebenarnya sudah mengantisipasi pertumbuhan listrik sesuai rencana dengan melakukan pembangunan pembangkit melalui program percepatan 10.000 Megawatt (MW) tahap I (FTP-1),” kata Bambang.
Bahkan untuk wilayah Sumatera Bagian Utara, ada 3 PLTU yang dibangun dari FTP-1, yakni PLTU Nagan Raya di Aceh, PLTU Pangkalan Susu di Sumatera Utara dan PLTU Teluk Sirih di Sumatera Barat.
“Namun ternyata pembangunan ketika PLTU ini tidak berjalan sesuai rencana. Kontraktor pelaksana pembangunan pembangkit tersebut tidak bisa menyelesaikan proyeknya sesuai jadwal. Sementara di sisi pertumbuhan permintaan melonjak lebih tinggi dari rencana sehingga terjadi defisit pada sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara dan Sumatera Bagian Timur,” ucap Bambang.(rrd/hen/detik.com)Â