BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Budayawan Jawa, Sudjiwo Tedjo mengatakan orang Jawa sudah hampir punah.
Acuan yang dipakai Sudjiwo Tedjo adalah pengguna aksara Jawa atau Hanacaraka yang sudah tidak ada lagi.
Hal ini bermula saat Sudjiwo melalui akun twitternya @sudjiwotedjo menuliskan bahwa percakapan antara A dan B tentang suku Jawa. Si A mengaku terhina kalau ada orang yang menghina suku Jawa.
Lalu, si B bertanya, apakah si A bisa membaca Hanacaraka, dan dijawab tidak oleh si A.
Tulisan ini rupanya mendapatkan balasan dari salah satu netizen @really_groot. Netizen tersebut mengatakan jika klasifikasi seperti isi cuitan Sudjiwo, maka orang Jawa terancam punah karena yang bisa membaca Hanacaraka jumlahnya sedikit sekali.
“Kali ini lustrasinya gak kena, Mbah. Dengan segala hormat, kalo kasifikasi “Jawa” menggunakan kategori Panjengean ini, artinya wong jowo sedang terancam punah krn jumlahnya pasti sedikit sekali 🙏,” tulis @really_groot.
Tak disangka, Presiden Jancukers itu membalas dengan mengatakan bahwa orang Jawa memang sudah hampir punah. Menurut dia, simbol kebudayaan tertinggi itu ada di bahasa dan aksaranya.
“Karena pada keduanyalah terletak filsafat hidup dari pertanian, pergaulan, kuliner dan lain-lain. Bahasa Jawa ok masih ada dikit-dikit. Tapi falsafah Hanacaraka udah wassalam,” tulis dia.
Bagaimana menurut kamu? Apakah benar saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa membaca Hanacaraka atau aksara Jawa? (bpc4)