BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Wakil Gubernur Riau Edy Natar membatalkan semua jadwal safari Ramadhannya ke kabupaten kota karena kecewa kepada Gubernur Riau yang disebut memotong dana bantuan masjid. Padahal dana itu bukan dana pribadi, melainkan dana CSR dari BRK Syariah.
Terkait hal ini, pihak BRK Syariah bahwa hal itu keliru. Dengan kata lain tak ada pemotongan hingga 50 persen bantuan rumah ibadah, yang akan diserahkan baik oleh Gubernur Riau Syamsuar, maupun Wakil Gubernur Riau Edy Natar saat safari Ramadhan, sebagaimana disebutkan.
Hal ini ditegaskan Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Edi Wardana didampingi Pemimpin Bagian komunikasi korporasi dan IR Ika Irawan, pada Jum’at 7 April 2023.
“Jadi memang ada bantuan Rp50 juta, ada juga Rp25 juta. Pak Gubri beberapa kali juga ada menyerahkan Rp25 juta begitu juga dengan Pak Wagub, tidak selalu Rp50 juta,” katanya.
Bantuan CSR yang diserahkan Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar saat safari besarnya memang bervariasi. Ada Rp50 juta dan ada juga Rp25 juta.
Edi menjelaskan, bantuan ini merupakan CSR Program Kemitraan BRK Syariah dengan Pemprov Riau yang sudah berjalan sejak tahun sebelumnya. Dana bantuan untuk masjid ini diberikan bersamaan dengan kegiatan safari Ramadhan Gubri dan Wagubri sesuai dengan jadwal yang telah disampaikan.
Dengan demikian, Edi mengklarifikasi bahwa dana bantuan untuk diserahkan ke masjid tidak ada potongan apapun. Dia menegaskan bahwa bantuan CSR ini sudah sesuai dengan agenda safari.
“Bantuan untuk masjid itu memang bersumber dari dana CSR BRK Syariah dan diserahkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Riau saat mereka melakukan kegiatan safari Ramadhan ke daerah-daerah,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Riau Edy Natar merasa kecewa dengan Syamsuar karena merasa tidak adil, sebab bantuan untuk masjid yang dibagikan saat kegiatan safari Ramadhan di potong oleh Syamsuar.
Edy Natar membenarkan terkait pembatalan kegiatan safari Ramadhannya di sejumlah kabupaten kota karena maslah ini. “Iya, saya tidak melaksanakan Safari Ramadhan ke masjid kabupaten kota yang sudah dijadwalkan,” katanya.
Dia menyebut bantuan untuk masjid yang dipotong Gubernur Riau jumlahnya mencapai 50 persen. Yang awalnya untuk tim Wagubri sebanyak Rp50 juta per masjid, dipangkas hanya menjadi Rp25 juta. Sementara untuk tim Gubri tetap Rp50 juta.
Dia menyebut, pemotongan dana bantuan masjid dilakukan oleh Gubernur setelah kegiatan safari Ramadhan keempat, setelah Wagubri melakukan safari ke Siak Rohil, Kampar dan Dumai.
Untuk jadwal safari Ramadhan selanjutnya, Edy menyebut ada perintah langsung dari Syamsuar untuk tim Safari Wagubri bantuan masjid yang diberikan dikurangi menjadi Rp25 juta.
“Karena ada sedikit masalah pada bantuan yang akan disalurkan untuk masjid, sebab adanya pemotongan anggaran yang diperintahkan oleh Gubri untuk tim Safari Ramadhan saya,” tambahnya.
“Untuk itu, saya membatalkan dan menghentikan Safari Ramadhan ini karena akan mengecewakan masyarakat, dan saya juga tidak mau berbohong kepada masyarakat,” tegas Wagubri.
Menurutnya, hal ini jelas sebuah ketidakadilan yang harus dihentikan. Apalagi safari menjadi kegiatan di bulan Ramadhan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Edy sangat menyesakan sikap Gubernur Riau Syamsuar, karena dana bantuan itu bukan datang dari saku pribadi, melainkan dana CSR BRK Syariah.
Padahal, kata dia, tahun lalu seluruhnya disalurkan dengan nominal yang sama Rp50 juta per masjid. “Kon sekarang dibeda-bedakan, dan beliau yang langsung perintah,” tuturnya.
Kepada masyarakat yang sudah berharap kedatangannya dalam safari Ramadhan, Edy meminta maaf yang sebesar-besarnya atas dibatalkannya kegiatan safari Ramadhan karena masalah ini.
“Mohon maaf, saya tidak melanjutkan Safari Ramadhan karena ada perlakuan yang tidak adil dari Gubernur. Saya harap masyarakat bisa memahami, dan tidak kecewa dengan pembatalan yang saya lakukan ini,” katanya.***