BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kementerian Perindustrian terus gencar mengembangkan sektor industri pulp dan kertas untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Langkah ini diambil dengan tujuan agar industri ini mampu bersaing di tingkat domestik maupun global, terutama mengingat ketersediaan bahan baku yang melimpah di dalam negeri.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyampaikan bahwa industri pulp dan kertas memiliki potensi bisnis yang signifikan dan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat kedelapan dunia untuk kapasitas terpasang industri pulp dan keenam dunia untuk industri kertas.
“Ada 111 perusahaan di sektor ini yang menyerap lebih dari 161 ribu tenaga kerja langsung dan 1,2 juta tenaga kerja tidak langsung. Pada tahun 2021, nilai ekspor industri pulp dan kertas mencapai USD7,5 miliar, berkontribusi signifikan terhadap ekspor nonmigas dan PDB industri pengolahan nonmigas,” ungkapnya.
Meskipun permintaan terhadap produk industri pulp dan kertas masih tinggi, Putu Juli Ardika menekankan perlunya meningkatkan diversifikasi produk dengan nilai tambah tinggi.
Salah satunya melalui pengolahan dissolving pulp menjadi viscose rayon, bahan baku untuk industri tekstil dan produk tekstil.
“Industri kertas memiliki potensi besar, terutama dalam memproduksi kertas khusus seperti uang dan kertas berharga dengan spesifikasi keamanan tertentu,” tambahnya.
Putu menyoroti peluang investasi yang baik di sektor industri pulp dan kertas, seperti yang telah dilakukan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP). Kunjungan kerja ke PT RAPP pada 23 November 2023 menjadi kesempatan untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Presiden Direktur PT RAPP, Sihol Parulian Aritonang, menuturkan bahwa perusahaan ini melakukan investasi sebesar Rp33,4 triliun untuk pembangunan pabrik green packaging (paperboard) dan industri penunjang lainnya.
PT RAPP, sebagai produsen bubur kertas Bleach Hardwood Kraft (BHK) dan dissolving pulp, berfokus pada pengelolaan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan energi biomassa sebanyak 85 persen.
Eduward Ginting, Kepala Operasional PT RAPP, menambahkan bahwa perusahaan ini memiliki persemaian modern untuk menghasilkan 200 juta bibit per tahun, serta menanam sekitar 150 juta pohon setiap tahunnya.
Sementara itu, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria, menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan jaminan kemudahan mendapatkan bahan baku bagi industri pulp dan kertas.
Upaya ini melibatkan berbagai langkah strategis, termasuk penciptaan iklim usaha yang kondusif, kepastian hukum, transformasi digital, serta fasilitasi insentif fiskal dan nonfiskal.
“Kami juga berupaya meningkatkan kompetensi SDM dan mendorong industri yang lebih ramah lingkungan serta efisien dalam penggunaan sumber daya,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah ini, Kemenperin optimistis bahwa industri pulp dan kertas Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.***