BERTUAHPOS.COM —Belum lagi selesai Polda Riau melakukan penyelidikan terhadap tewasnya pekerja di areal PT Pertamina Hulu Rokan di rig sumur 5D-28 Kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Rabu, 18 Januari 2023 lalu, hari ini Jumat 23 Februari, pekerja tewas kembali terjadi di areal PT PHR. Tak tanggung-tanggung kali ini tiga pekerja ditemukan tewas sekaligus.
Peristiwa tewasnya pekerja kali ini terjadi di lokasi CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, yang merupakan kawasan Blok Rokan di bawah pengelolaan PT Pertamina Hulu Rokan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau Imron Rosyadi saat dikonfirmasi Bertuahpos.com, Jumat, 24 Februari 2023. “Iya,” katanya.
Setelah mendapatkan informasi itu, kata dia, pihak dari Disnakertrans Provinsi Riau langsung menurunkan tim untuk melakukan investigasi. “Tim sudah ke lapangan langsung malam ini juga. Tim kita akan langsung investigasi malam ini. Langsung akan dilakukan pemeriksaan,” tuturnya.
Dari laporan yang diterima, Imron juga membenarkan bahwa korban tewas berjumlah 3 orang pekerja. Jenazah ditemukan mengapung di dalam kontainer berisi cairan. Bahkan, ketiganya terlihat masih mengenakan seragam lengkap.
Untuk diketahui, dengan kejadian ini, sejak 9 Desember 2021, sudah ada 11 pekerja yang meninggal di areal PT Pertamina Hulu Rokan. Lima di antaranya tewas dengan cara yang mengenaskan.
Adapun 11 orang yang meninggal dunia di areal PT PHR tersebut yakni, pertama terjadi tanggal 9 Desember 2021, korban atas nama Iz 25 tahun, sub kon PT Asia Petrocom Service (APSI), lokasi kejadian Rig Aitlangga 55, Sumur Bekasap 206, korban merupakan seorang swamper lowbed, tertimpa boom crane di bagian kepala saat proses pemindahan penyangga.
Korban kedua, Rabu 27 Juli 2022, atas nama korban Spd 56 tahun, sub kon PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, lokasi kejadian, Manggala North P01/P18, Kabupaten Rokan Hilir, korban sedang istirahat, hilang keseimbangan dan tidak sadarkan diri.
Ketiga, Sabtu 30 Juli 2022, atas nama pekerja Fnd 57 tahun, pekerja Pertamina Hulu Rokan, lokasi kejadian, RS PHR WK Rokan-Duri Camp, pekerja merasa sesak dada ketika sedang menaiki tangga lantai dua menuju control room.
Keempat, Kamis 17 November 2022, atas nama Hmt, 53 tahun, sub kon PT Asrindo Citraseni Satria, lokasi kejadian Rig ACS-24, lokasi Minas 4A-44, kejadian terjadi saat pekerja (driller) sedang menunggu pelaksanaan daily chek up (DCU), sebelum mulai bekerja pekerja merasa pusing dan duduk istirahat di access control.
Kelima, Minggu 20 November 2022, atas nama Ynd 55 tahun, sub kon PT Asia Petrocom Service, lokasi Rig APS-752, lokasi Kolabatak 501, kejadian terjadi saat pekerja (operator dozer) sedang beristirahat di dekat unit dozer yang terparkir dan belum melakukan pekerjaan ditemukan tidak sadarkan diri.
Keenam, Minggu 20 November 2022, korban Er, 56 tahun, sub kon PT Anfalan Pdrmata Buana, lokasi kejadian Klinik Minas PHR WK Rokan, kejadian terjadi saat pekerja (driver ambulance) sedang beristirahat di kamar driver Klinik Minas ketika menunggu pergantian shif. Pekerja ditemukan tidak sadarkan diri.
Ketujuh, Sabtu 24 Desember 2022, korban Sup 59 tahun, sub kon PT Berkat Karunia Phala, lokasi kejadian RSUD Minas, pekerja merasa tidak enak badan dan melakukan self stop work authority (SSWA), atau menghentikan pekerjaan kemudian berangkat ke Puskesmas terdekat atas inisiatif sendiri. Setelah merasa kondisinya membaik, dalam perjalanan menuju Pekanbaru, pekerja merasa.sesak napas dan menuju RSUD Minas (lokasi perawatan kedua).
Delapan, terjadi Rabu 18 Januari 2023, korban DS 22 tahun, sub kon PT Asrindo Citraseni Satria, lokasi Rig ACS -06 lokasi Minas 5D-28, kejadian full opening safety valve terjatuh dan mengenai flootman yang berada di working platform.
Kemudian Jumat 23 Februari 2023 tiga korban atas nama Hendri, Desy Krismanto dan Ade Ilham. Ketiganya diduga tewas setelah terjatuh ke kontainer limbah.***(Melba)