BERTUAHPOS.COM — Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap aset tanah lumpur Lapindo.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah Lumpur Lapindo itu benar-benar bernilai tinggi, seperti kabar yang mencuat baru-baru ini, bahwa tanah semburan lumpur itu mengandung mineral bernilai tinggi.
“Saya juga dengar apa yang disampaikan, bahwa seolah-olah ada mineral di situ. Tapi pada dasarnya nanti pada saatnya kita akan melakukan penagihan dan kita akan lihat apakah betul tanah tersebut bernilai atau tidak,” kata dalam rapat dengan DPR RI belum lama ini.
Rionald menuturkan bahwa saat ini tim DKJN sudah melakukan penilaian atas tanah tersebut. Pasalnya, sebelumnya perusahaan milik Aburizal Bakrie telah memberikan tanah tersebut sebagai jaminan atas utangnya ke negara.
Di sisi lain, kata Rionald, pihaknya sudah meminta penilai untuk memastikan hal tersebut. Akan tetapi, tetap saja, pada dasarnya pihaknya ingin mendapat pengembalian uang pemerintah.
Meski demikian, Rionald menekankan bahwa apabila nantinya tanah tersebut tidak bernilai fantastis atau bahkan tidak ada nilainya, maka pihaknya akan tetap menagih sisanya ke Lapindo. Maknanya, bahwa dengan memberikan tanah tersebut sebagai jaminan tidak secara otomatis membuat utang Lapindo menjadi lunas.
Sebagai informasi, Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya memiliki utang sebesar Rp773,8 miliar kepada pemerintah. Namun sejauh ini, utang yang telah dibayar diketahui baru Rp5 miliar, padahal sudah jatuh tempo sejak beberapa tahun lalu. (bpc2)