BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Masih dalam suasana rangkaian Hari Ulang Tahun ke-41, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau taja Seminar Internasional Sport, Language, Educational Technology, Multicultural, and Science (SOLERAMS) dengan tema: Creating Digital Classroom on Education.
Kegiatan berlangsung di Auditorium Lantai IV Gedung Rektorat UIR, Senin, (12/06/2023). Acara di buka langsung oleh Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L Sebagai narasumber FKIP UIR menghadirkan Prof. Dr. Do Yong (William) Park, Prof. Dr. Saedah Binti Siraj, Dr. Jason Loh, Ph.D, serta Dr. Miranti Eka Putri, S.Pd., M.Ed selaku Dekan FKIP.
Seminar membahas STEM Education In The Digital Transformative Classrooms Of The 4th Industrial Revolution, Digital Classroom: The Potential Of Innovative Research On Pedagogy, English Language Learning For Hearing Impairment Students: Digital Literacy Based Local Wisdom And American Sign Language (Asl), Serta Creating The Digital Classroom Step By Step.
Materi STEM Education In The Digital Transformative Classrooms Of The 4th Industrial Revolution disampaikan oleh Prof. Dr. Do Yong (William) Park. Dia menerangkan bagaimana ruang kelas akan dirancang untuk memfasilitasi kerja kelompok dan pembelajaran kolaboratif, dengan pengaturan tempat duduk yang fleksibel dan ruang proyek yang mendukung teknologi sehingga mahasiswa akan memiliki akses ke printer 3D untuk mewujudkan ide.
Sementara itu Dr. Jason Loh, Ph.D memaparkan Digital Classroom: The Potential Of Innovative Research On Pedagogy membahas ruang kelas digital merupakan kelas yang menggunakan komputer dan tablet, internet, serta perangkat lunak pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Kelas digital dapat menjadi perpanjangan dari kelas fisik yang memberikan peluang tambahan untuk kolaborasi dan penelitian.
Untuk English Language Learning For Hearing Impairment Students: Digital Literacy Based Local Wisdom And American Sign Language (Asl) disampaikan langsung oleh Dr. Miranti Eka Putri, S.Pd., M.Ed, membahas pengetahuan yang diperoleh siswa tunarungu (tuli) di kaitannya dengan materi pembelajaran bahasa Inggris selama proses pembelajaran belum dipekerjakan sepenuhnya.
“Selain itu juga mempelajari bahasa mungkin menjadi tantangan bagi anak-anak tunarungu jika memang demikian cemas atau kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mendapatkannya. Dengan demikian, efek memotivasi dari bahan ajar membantu siswa tunarungu mengatasi perasaan khawatir dan kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk belajar untuk membaca bahasa Inggris,” papar Dekan FKIP UIR.***