BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Desakan dari pemerintah pusat ke Pemprov Riau terhadap penanggulangan bencana Karhutla di Riau diduga memuat ancaman kepada Pemda. Sehingga Gubernur Riau, Syamsuar kini cukup gesit memperhatikan soal penanganan masalah ini.Â
Namun terkait soal ancaman itu ditepis Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution. Dia mengklaim tidak ada ancaman apapun dari pusat ke Pemprov Riau atas penanganan masalah bencana Karhutla tersebut.
“Ndak, ndak. Presiden hanya menekankan kepada kita, supaya masalah Karhutla ini bisa diselesaikan sesegera mungkin,” ungkap Edy kepada bertuahpos.com
Edy menyebut perintah Jokowi ke Pemprov Riau cukup jelas terhadap masalah ini. Intinya Presiden meminta agar Pemda bekerja masif dan terstruktur.
Dengan kata lain tidak hanya upaya pemadaman api, tapi memastikan bahwa lahan yang terbakar steril dari sisa bara terutama di wilayah gambut dalam, seperti di Pulau Rupat.
“Perintah Presiden itu dengan latar belakang dampak dari Karhutla ini yang luar biasa makanya perlu dilakukan penanganan secara serius dan tuntas,” tambahnya.
Untuk diketahui, hari ini, Rabu, 27 Februari 2019, Pemprov Riau bersama dengan instansi terkait menggelar Rapat Koordinasi mengenai penanggulangan bencana Karhutla di Provinsi Riau.
Belakangan luasan lahan terbakar di Provinsi Riau meningkat signifikan sekitar 1.133 hektare lebih dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan [Januari-Februari].
Selama 2 bulan terakhir, Kabupaten Bengkalis merupakan daerah dengan jumlah lahan terluas mengalami kasus Karhutla.
Per tanggal 25 Februari 2019 lalu, setidaknya ada 817 hektare lahan di daerah itu hangus terbakar.Â
Jumlah lahan terbakar cukup luas juga terdapat di Kabupaten Rohil yakni sekitar 132 hektare. (bpc3)