BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution menegaskan agar tim Satgas penertiban lahan perkebunan ilegal mencermati akurasi data saat berada di lokasi. “Akurasi data itu disebutnya akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan yang nantinya akan diambil oleh pimpinan,” ujarnya, di Pekanbaru, Selasa, 26 November 2019.
Edy Natar setiap daya yang diperoleh di lapangan akan menjadi referensi bangi pimpinan untuk mengambil keputusan, sehingga kesalahan data akan sangat berdampak terhadap pengambilan keputusan yang salah.
Sejauh ini Pemprov Riau mempercayakan kepada tim yang sudah diturunkan ke lokasi untuk mendapatkan data akurat. Pelaporan ini nantinya akan dilakukan secara bersamaan, sebab pihak-pihak yang diutus tidak lain sebagian besar adalah mereka yang sebelumnya juga sudah mengimpun data di daerah lain. “Hanya saja waktunya memang tidak bersamaan,” sebutnya.
Untuk diketahui, Tim Satgas Penertiban Lahan Ilegal melepas 5 tim untuk turun ke berbagai daerah di Riau. Tim ini akan melakukan pemetaan dan pendataan mengenai perkebunan sawit ilegal untuk ditertibkan.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan,  data yang diperoleh di lapangan kemudian akan dilaporkan ke Gubernur Riau sebagai pihak pengambil keputusan.
Tim pertama sudah turun ke Kabupaten Rohul, kemudian ke Kampar, Inhu, Pelalawan dan tim kelima akan diturunkan ke Kuansiang. Harapan kami dalam kurun waktu 5 hari kedepan mereka sudah bisa melaksanakan tugasnya.
Hasil dari tim yang turun ke lapangan ini nanti akan dipaparkan oleh Dansatgas (Elfin Rizaldi) kepada Gubernur Riau. Dari hasil pemetaan yang dirangkum oleh tim lapanhan nantinya akan terlihat jelas di mana saja daerah dengan perkebunan tanpa izin, bukan wilayah peruntukan dan sebainya. “Semua itu nanti akan diketahui secara jelas, dan dilaporkan,” sebutnya.(bpc3)