BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan usaha pendidikan di Pekanbaru tercatat banyak yang tidak taat pajak. Hal ini disebabkan sebagian besar yayasan pedidikan di Pekanbaru banyak berlindung pada kegiatan sosial.
Â
Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kanwil Riau Kepri Marialdi mengatakan, pendapatan pajak yang bocor di sektor ini cukup besar. Yang hingga menyebabkan low invesment.
Â
Padahal pihak DJP sudah melakukan imbauan kepada badan yayasan pendidikan bahwa lembaga ini juga mempunyai kewajiban untuk membayar pajak.
Â
“Kita mencatat, untuk yayasan banyak yang lost di sektor pendidikan. Angka persennya memang belum pasti. Tapi untuk yayasan pendidikan di Pekanbaru saja bisa kita hitung berapa yang betul-betul taat bayar pajak,” katanya, Senin (20/04/2015).
Â
Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak (Kanwil-DJP) Riau Kepri mendata lost potensi pajak untuk kontraktor dan yayasan memang masih besar. Hampir 40 Â persen Kontraktor dan Yayasan tidak bayar pajak.Â
Â
“Tahun lalu, rata-rata cuma 60 persen yang betul-betul taat melakukan pembayaran pajak,” tambahnya.
Â
Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan himbauan dalam bentuk surat tertulis kepada sektor ini, agar segera menjalankan kewajibannya membayar pajak. Surat ini sudah disampaikan sejak Februari lalu.
Â
Sektor lain yang juga menjadi sumber kebocoran menurut data BJP Kanwil Riau adalah kontraktor. “Respon mereka bagu, namun mereka mengeluhkan kendala terbesar yakni soal laporan keuangan,” tambahnya.
Â
Untuk KPP Pratama, yang terdaftar di DJP 20 sampai 25 persen saja yang melakukan pembayaran. “Makanya sektor ini ke depan juga akan kita genjot,” tambahnya. (melba)