BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang mencantumkan mengenai pacaran sehat dalam salah satu pembahasan mengenai pencegahan seks bebas ternyata mendapat tanggapan dari Ustad Felix Siauw.
Berikut twit sang Ustad seperti yang dikutip dalam kicauannyn di akun twitter @felixsiauw dua hari lalu.
1. tantangan Muslim Indonesia saat ini bukan penjajahan fisik | seringkali lebih penjajahan secara pemikiran, sasarannya akidah.
2. intinya, kaum kuffar berusaha jadikan gaya hidupnya sebagai kiblat | untuk di-ekori dan di-buntuti, hingga Muslim tinggalkan ajarannya.
3. lewat hollywood diekspor cara hidup hedonis, mendewakan kenikmatan badaniyah | bahasa kerennya ghazwul fikri, perang pemikiran.
4. hasilnya, generasi yang jauh dari Islam, menganggap Islam itu anti-modernitas | sebaliknya, menganggap semua dari barat itu keren, gaul.
5. ghazwul fikri ini selain ramai lewat media, juga diupayakan via jalur formal | lewat pendidikan formal, kurikulum dan buku-buku formal.
6. lewat pendidikan formal, keburukan seolah terlegitimasi dan terlegalisasi | hasilnya, sekolah justru jadi ajang pendidikan tak Islami.
7. para cendekiawan dididik di barat, atau minimal dengan cara barat | pada gilirannya, mereka yang menentukan arah pendidikan negeri ini.
8. cendekiawan-cendekiawan yang sudah terbaratkan ini, entah sadar atau tidak | akhirnya menjauhkan generasi Muslim dari Islamnya sendiri.
9. misalnya bab “Mehahami Dampak Seks Bebas” dalam pelajaran PJOK Kurikulum 2013 | justru ajarkan pacaran walau dibungkus ‘pacaran sehat’.
10. padahal, sudah banyak survei dilakukan, misal KPAI pernah merilis 62.7% remaja SMP tidak perawan pada 2008 | semuanya dimulai pacaran.
11. sebagai Muslim, kita meyakini bahwa hanya dengan Islam manusia mulia dunia akhirat | hanya dengan Islam, Allah akan ridha.
12. namun beberapa materi sekolah, justru bertentangan dengan Islam | ‘pacaran sehat’, renang bagi putri yang tak dipisah dengan putra dll.
13. ini contoh materi ‘pacaran sehat’ yang ada di buku PJOK kelas 11 | yang dikeluarkan kemdikbud.go.id pic.twitter.com/0ygCdvTW79
14. secara normatif Rasulullah melarang pacaran dan segala jenisnya, itu mendekati zina | secara data, terbukti pacaran pintu seks bebas.
15. bila sedari muda diajarkan begini, wajar setelah dewasa mikirnya | “mending lokalisasi zina, daripada zina nggak dilokalisasi.
16. hasil dari ghazwul fikiri ini ialah Muslim tapi aqidahnya liberal, bukan Islam | pragmatis, tidak mampu berpikir menyeluruh dan solutif.
17. kami menyapaikan hal ini karena khawatir dan sayang dengan generasi muda Muslim | kasihan dengan orangtua yang semakin berat amanahnya.
18. karenanya hal-hal semisal ini harus menjadi kekhawatiran bersama, karena ini urusan ummat | dan yang ditarget adalah anak-anak kita.
19. kita meyakini, tidak semua cendekiawan terbaratkan | masih banyak yang lahir dan tumbuh dengan kepedulian Islam yang tinggi.
20. karenanya hal ini kami informasikan hal ini pada ayah @Mohammad_Nuh_ | semoga beliau berbaik hati menanggapi kerisauan ini.
21. ummat ini dikepung dari berbagai arah, karenanya kita mesti serius berbenah | bagi kita orangtua, maka harusnya makin banyak belajar.
22. sebagai orangtua, sebagai Muslim, kerisauan saya sangat besar pada pendidikan anak | dan saya yakin semua orangtua dan semua Muslim sama.
23. kita hidup belum tentu sampai sempurna mengajar anak-anak kita | seandainya kita lebih dulu, pertanyaan besar “masihkah mereka beriman?”.
24. mohon doanya pada anak-anak Muslim di Indonesia, juga bagi ayah @Mohammad_Nuh_ | agar tetap istiqamah memperbaiki generasi ummat ini.
25. karena kita peduli maka kita berbagi, karena kita Muslim maka kita saling melindungi | semoga di ujung perkara, semua adalah kebaikan.
Sebelumnya, murid maupun orang tua tidak sepakat adanya pembahasan mengenai pacaran sehat yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai salah satu pembahasan pada Kurikulum 2013. (iqbal)