BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menyadari masalah ketahanan pangan di provinsi ini, menjadi salah salah satu persoalan yang akan dihadapi Riau pada tahun 2017 nanti.
Sekretaris Daerah Provinsi Riau, yang juga sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Ahmad Hijazi, mengatakan perkiraan mungkin sekali akan terjadi jika kondisi ekonomi Riau dan kondisi ketahanan pangan tidak bangkit.
“Kalau seperti ini, kita akan menghadapi masalah resiko ketahanan pangan ditahun depan. Perlu ada langkah dan kebijakan strategis untuk mendorong sektor ini,” katanya, Kamis (15/12/2016).
Dia menambahkan, saat ini Pemprov Riau dan TPID tengah memikirkan upaya antisipasi. TPID akan melakukan pertemuan khusus secara berkala. Sebab diyakini masalah ketahanan pangan di Riau akan sangat berdampak pada lonjakan harga komoditi kebutuhan pokok rumah tangga yang melambung.
Misalnya saja terhadap komoditi beras. Data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, ketergantungan Riau kepada daerah lain, terhadap komoditi itu sampai 52 persen. Angka ini belum dihitung dengan gabah dari Riau yang dilakukan proses penggilingan ke luar.
Dari data tersebut, Riau hanya sanggup memenuhi kebutuhan lokal sebesar 48 persen dari total kebutuhan beras permintaan masyarakat. Dari 52 persen itu, sebanyak 35 persen pasokan beras didatangkan dari Provinsi Sumatra Barat. Sisanya tersebar dibeberapa provinsi lain, masih dalam lingkup Pulau Sumatera.
Ahmad Hijazi menambahkan, TPID akan melibatkan masing-masing daerah di Riau untuk mendapatkan informasi dari laporan secara berkala yang akan dikirimkan terhadap ketahanan pangan daerah.
“Dia perlu ada perlu ada rancangan strategis untuk masalah ini. Juga perlu ada peningkatan daya saing dan daya beli masyarakat,” sambungnya.
Penulis : Melba Ferry Fadly