BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kebijakan pengelolaan hutan lestari  (sustainable forest management policy – sfmp) PT Riau Andalan Pulp and Paper APRIL mempertimbangkan kepentingan lingkungan, sosial dan bisnis RAPP Dian Novarina dalam acara buka puasa bersama wartawan di Pekanbaru, Senin (14/7/2014).
Kebijakan ini berlaku bagi APRIL dan seluruh mitra pemasok kayunya serta untuk merubah dari ekslusif menjadi inklusif–terbentuknya Komite Penasehat Parapihak atau SAC (Stakeholder Advisory Committee)
“Kita juga melakukan pendekatan kolaboratif dan kemitraan serta memerlukan perubahan di semua tingkat pengelolaan dan operasi,†katanya.
“APRIL juga menyatakan moratorium dalam menerima kayu dari semua mitra yang belum selesai penilaian HCVnya . Karena kajian HCV dilakukan berdasarkan HCV Toolkit Indonesia dan hasilnya direview oleh anggota dari Jaringan HCV (HCV Resource Network). Sampai dengan akhir 2019 atau lebih cepat jika memungkinkan, semua kayu masuk ke dalam mill seluruhnya akan berasal dari hutan tanaman,†tandasnya.
Ditambahkannya, status kelestarian jangka panjang saat ini telah melalui berbagai kajian seperti kajian HCV yang telah menyelesaikan kajian HCV RAPP, telah menyelesaikan kajian HCV mitra jangka panjang, telah menyelesaikan kajian HCV mitra jangka pendek (Adindo dan Mayawana), 1 kajian HCV mitra jangka pendek (Sumitomo) baru selesai di-review oleh HCV RN (Resource Network).
“Kontrak kerja sama dengan mitra jangka pendek dikaji ulang untuk memastikan bahwa mereka telah melakukan kajian HCV. Tidak akan diterima kayunya sebelum kajian dan penilaian HCV-nya selesai dilaksanakan,†tutupnya.(syawal)