BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUH – Wakil Kepala Kesiswaan dan Koordinator Disiplin SMK Negeri 3 Payakumbuh Zelmi, kepada wartawan membantah apa yang disampaikan ratusan siswa/i SMKN 3 Payakumbuh kepada Disdik, saat melakukan orasi. Terutama soal pungutan yang disampaikan siswa terkait penerapan disiplin yang berujung denda.
“Tidak benar itu. Ada orang-orang tidak senang dengan aturan disiplin yang kami buat,” jelas Waka Kesiswaan yang baru menjabat 15 Januari 2015 kemarin. Sejumlah siswanya menganggap Waka Kesiswaan SMK Negeri Payakumbuh ini bersifat arogan.
Menurutnya, sebelum diterapkan denda itu, banyak siswa yang telat masuk sekolah sampai 30 menit. “Kita masuk sekolah 7.30 WIB, anak-anak banyak telat datang, jadi ini untuk memberikan sok terapi bagi siswa,” sebutnya. Bahkan disampaikannya, bahwa denda yang diberlakukan kepada siswa yang melanggar aturan disiplin baru diterapkan kepada 15 orang siswa.
Ketika disinggung soal mewajibkan anak kelas satu masuk pramuka, dan bila tidak mau dikenakan denda Rp 25 ribu juga dibantahnya. “Tidak benar semua itu,” jelasnya membantah.
Sementara Komite Sekolah SMKN 3, Hamri Naldi, menyebut soal pungutan terhadap denda-denda kedisiplinan yang diterapkan sekolah Komite tidak tahu sama sekali. Namun ai mengakui jika pungutan uang Kompetensi sebesar Rp 550 ribu untuk kelas III sudah atas persetujuan Komite besama orangtua siswa.
“Pungutan yang ada hanya untuk Kompetensi, sedangkan untuk pungutan lainnya kami tidak tahu,” sebutnya kepada wartawan melalui telepon genggamnya.
Seperti diketahui, ratusan siswa SMKN 3 Payakumbuh Rabu (25/02/2015) sekitar pukul 8.00 WIB pagi mendatangi kantor Disdik Payakumbuh guna menyampaikan aspirasi meminta Disdik memberhentikan Kepala Sekolah SMKN 3, Heri Anda, dan menuntut Waka Kesiswaan untuk tidak arogan apalagi berkata-kata tidak baik yang mencerminkan bukan seorang tenaga pendidik. (Khatik)