BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kenaikan harga elpiji 12 kg pada awal tahun 2015 kemarin tak terlihat dampaknya secara signifikan di tengah masyarakat. Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Peri Akri berpendapat, kondisi ini disebabkan sebagian besar masyarakat masih menggunakan gas elpiji 3kg.
“Sejauh ini kan belum ada kita temui gejolak sosial di tengah masyarakat terhadap kenikan harga elpiji 12 kilogram. Artinya masyarakat masih aman-aman saja. Tapi kan tidak ada salahnya kalau pemerintah mengucurkan anggaran untuk tetap mensubsidi,” ujar Sekjen Apindo Peri Akri, Selasa (06/01/2014).
Artinya pemerintah harus berani mengeluarkan cost besar untuk mengucurkan subsidi ke sektor ini. Karena kenaikan elpiji 12 kg ini lebih dirasakan kalangan industri kecil dan menengah yang menggantungkan usahanya pada gas elpiji 12 kilogram. Kenaikannya sedikit banyak akan berpengaruh pada biaya produksi.
“Saya rasa strateginya hampir sama dengan solusi untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM. Pemerintah harus berani suntikkan subsidi ke sektor ini. Apa salahnya,” ujarnya.
“Sudah sukur masyarakat kita mau pindah dari minyak tanah ke gas. Berilah suntikan subsidi yang agak besar. Itukan dari uang rakyat juga,” tambahnya. (melba)