BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Hingga saat ini Pemprov Riau belum bisa mencarikan solusi untuk mengerem perdagangan lintas batas sektor kelapa di Inhil, sehingga membuat sejumlah perusahaan lokal mengeluhkan kekurangan bahan baku.
Â
Sosial Ekonomi Malaysia dan Indonesia (Soseskmalindo), gabungan dari Disperindag dan Disbun Riau ini menemukan ditahun 2014 tidak kurang dari 40 ribu butir buah kelapa dari Inhil masuk ke pelabuhan Johor Malaysia. Sedangkan sisanya, ternyata juga tidak bisa memenuhi kebutuhan bahan baku perusahan di Inhil.
Â
“Di Malaysia harga yang mereka tetapkan tinggi. Dan Malaysia memang mendata itu. Karena bagi mereka perdagangan lintas batas ini bukan barang haram. Mereka butuh bahan baku untuk menghidupi industri kelapa di sana,” ujar Kasi Promisi dan Perdagangan Hasil Perkebunan Disbun Riau Rusdi, Rabu (11/03/2015).
Â
Menurut Rusdi, sebanyak 40 ribu butir buah kelapa yang masuk ke pelabuhan Johor Malaysia itu adalah data yang mencengangkan. Sejauh ini perdagangan pasar kelapa adalah pasar bebas. Tergantung siapa yang berai mematok harga tinggi.
Â
Buah kelapa juga menjadi kebutuhan pokok di beberapa negara luar. Maka jangan heran kalau perdagangan kelapa di Inhil, juga lepas pendistribusianya ke negera asing. Rusdi juga mengemukan untuk sementara beum ada solusi kongrit untuk menangani persolan ini. “Tapi saya yakin pemerintah tetap akan berusah,” tambahnya. (melba)