BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pada akhir pekan kemarin, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa saat ini target investasi Riau sebesar Rp 18,5 triliun belum bisa tercapai.
Plt beralasan bahwa, belum tercapainya target tersebut dikarenakan masih ada data yang belum sinkron antara Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah dengan kabupaten/kota.
Namun, perbedaan pendapat mengenai hal tersebut datang dari kalangan DPRD Provinsi Riau, yakni anggota Komisi C Husaimi Hamidi. Dirinya beralasan, pemerintah jangan hanya mengejar target saja. Namun harus diimbangin dengan dampak positif terhadap masyarakat.
“Saya sudah sampaikan dengan BPMPD bahwa jangan hanya mengejar target saja, tapi harus dibarengi dengan dampaknya kepada masyarakat,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (2/11/2015).
Dirinya menambahkan, memang pemprov menarget investasi sebesar Rp 18 Triliun, meskipun nantinya investasi tercapai, tapi saat ini banyak yang menganggur. Hal ini dikarenakan tidak ada hubungannya investasi dengan kesejahteraan rakyat.
“Kita boleh kejar, tapi harus ada komunikasi bahwa anak-anak kita yang menganggur bisa diterima kerja ditempat mereka. Jangan kekayaan habis tapi tidak ada dampaknya,” jelasnya. Selain itu, dirinya tidak mempermasalahkan jika pemprov tidak mencapai target investasi, tapi seharusnya investasi yang masuk ke Riau dibarengi kesejahteraan rakyat.
Politisi PPP tersebut menyinggung persoalan pengangguran yang saat ini masih tinggi di Riau, dirinya menilai bahwa hal tersebut merupakan ketidakmampuan pihak eksekutif yang tidak bisa mengelola daerah dan kerja sama dengan investor.
“Orang luar bisa diterima kerja, tapi anak-anak kita di Riau tidak diterima. Dari awal harus ada komitmen bahwa investor bisa menjamin lapangan kerja untuk mereka,” tutupnya. (Iqbal)