BERTUAHPOS.COM, SIAK – Sutaji (40) warga Kampung Marempan Hulu Dusun III, RT 05, terlantar di ruangan koperasi RSUD Siak. Ia terpaksa kembali ke RSUD Siak karena rujujukannya untuk berobat jantung di tolak di rumah sakit Awal Bross Pekanbaru.
Karyawan PT Panca Eka itu saat di temui, di ruangan koperasi itu, Rabu (25/2/2015) menceritakan, penyakit jantung, hipertensi dan gula menyerang tubuh Sutaji selama 3 tahun terakhir. Selama ini ia sering keluar masuk RSUD Siak, merasa tidak membuahkan hasil, sehingga keluarga dan kerabat menyarankan berobat ke Pekanbaru.
Ditambahkannya, Senin (23/2) kemarin keluarganya meminta rujukan dari RSUD Siak, dan dokter memberi rujukan berobat ke RS Awal Bross Pekanbaru. Siang itu juga dengan menggunakan ambulance ia diantar ke Pekanbaru. Sayangnya, setiba di RS Awal Bross ia hanya didiamkan di ruangan UGD. Beberapa waktu kemudian, petugas menyampaikan informasi bahwa dalam rujukan dan BPJS nya ada yang kurang lengkap.
“Rujukannya ditolak karena tidak ada yang menjamin dari perusahaan. Bisa dilanjutkan berobat, tapi harus biaya sendiri, darimana saya punya uang, saya hanya karyawan perusahaan,†ujar karyawan tetap PT Panca Eka yang tugasnya di quality control perusahaan kayu lapis itu.
Pihak keluarga dan kerabatnya mengaku kecewa dengan pelayanan kesehatan yang diberlakukan pada Sutaji, sudah berupaya keras agar bisa sampai ke pekanbaru, namun harus pulang dan mengeluarkan biaya. Jadi apa gunanya, pemerintah berkoar-koar menjamin biaya kesehatan rakyat dengan adanya BPJS.
“Akhirnya Sutaji dan keluarga pulang pakai taksi, harus bayar Rp800 ribu. Melihat kondisi keluarganya saya tidak tega, habis uang dan tersiksa bolak-balik tanpa hasil,†terang Kusnadi, kerabat Sutaji.
Sementara itu, Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan wilayah operasional Siak angkat bicara soal adanya pasien BPJS Kesehatan yang ditolak saat dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Awal Bross Pekanbaru.
Rina Alfita Purba, Kepala Operasional BPjS Kesehatan Siak, saat dikonfirmasi bertuahpos.com, Rabu (25/2/2015) mengatakan, tidak diterimanya Sutaji berobat ke RS Awal Bros dikarenakan tidak adanya koordinasi pihak RSUD Siak saat merujuk pasien ke Awal Bross.
“Bukan di tolak itu, mungkin ada mis komunikasi saja dengan yang disana (RS awal Bros),” bantahnya.
Setelah dikonfirmasi ulang dengan RS Awal Bross tambahnya, ternyata harus dikomunikasikan dulu. Sebab, pasien tersebut merupakan pasien rawat inap yang harus membutuhkan kamar. (Syawal)