BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Suara teriakan tangis balita tiba-tiba saja menambah suasana gaduh di ruangan sempit memanjang itu. Ruangan ini berada persis di samping ruang pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Pekanbaru Jalan Tuanku Tambusai ujung.
Saat ingin masuk ke ruang pelayanan, warga yang ingin berurusan juga diarahkan ke ruangan sempit ini. Sebab pintu masuknya tidak lagi melalui depan seperti biasa. “Saya juga baru tahu kalau pintu masuknya lewat ruangan di samping itu,” kata Sri (29) warga yang berdomisi di Kecamatan Tampan, Pekanbaru kepada bertuahpos.com, Rabu, 13 Maret 2019.Â
Ruangan sempit itu, oleh pihak BPJS Kesehatan dijadikan sebagai ruangan bagi pengunjung untuk melengkapi semua berkas dan pengisian formulir sebelum mereka masuk untuk mengambil nomor antrean. Pada dinding sebelah kiri dari pintu masuk, ada papan pengumuman yang berisi petunjuk pengisian formulir.Â
Sedangkan di sebelah kanannya, tersedia 2 buah meja memanjang setinggi dada orang dewasa dengan posisi letaknya dipisahkan pintu masuk ke ruangan pelayanan. Di sana tersedia lembaran formulir, dan 4 buah pena yang terhubung dengan tali, menempel pada meja itu. Pulpen ini dipastikan tak bisa dibawa kemana-mana, kecuali tali penghubung itu putus.Â
Di atas meja itu ada sebuah AC yang menyala. Namun hawanya panas. Sepertinya sengaja di setting hanya berfungsi seperti kipas angin, bukan untuk pendingin ruangan. Sehingga seisi ruangan itu terasa pengap.Â
Di sini suara gaduh terdengar karena banyaknya jumlah pengunjung yang menunggu antrean untuk mengisi formulir. Suara gaduh itu bukan karena teriakan, tapi karena banyaknya orang yang berada di sana. Pengunjung yang membawa pena sendiri memilih jongkok dengan bersandar ke dinding bangunan untuk mengisi formulir.Â
Agak kebelakang, persisnya di samping tangga naik ke lantai 2, seorang petugas terlihat sibuk mengurus berkas-berkas pengunjung yang ingin difotocopy di balik sebuah meja. Bagian samping meja memang ada sebuah kipas angin, tapi mengarah ke petugas.Â
Di depan meja itu disediakan kursi tunggu. Letaknya memanjang merapat ke dinding. Namun jumlahnya hanya beberapa. Di kursi itu terlihat beberapa pengunjung lansia wanita yang duduk menunggu. Sehingga pengunjung lain tetap harus pandai-pandai mencari ruang sendiri untuk menyelesaikan keperluannya. Ada yang jongkok di lantai, ada juga yang berdiri sambil menunggu giliran. Bahkan untuk keluar dari ruangan itu saja, harus berpacu dengan pengunjung lain.Â
Tangisan seorang balita itu kemudian mencuri perhatian seluruh orang yang ada di ruangan itu, walau hanya sesaat. Si ibu yang menggendong bayi dengan selembar kain ini kemudian menghentikan catatannya, dan memilih keluar ruangan untuk memenangkan anaknya. “Pengap, mas. Panas. Sama sekali enggak ada pengaruh AC di dalam,” ucapnya sambil berlalu keluar dari ruangan itu.
Suasana di ruangan semakin pengap karena banyaknya pengunjung lain yang ingin masuk ke ruangan pelayanan. Sebab melalui pintu di ruang sempit ini, satu-satunya akses jalan masuk ke ruang pelayanan di lantai dasar. Sedangkan pintu masuk yang berada di depan gedung hanya untuk akses keluar dan dijaga ketat oleh petugas.Â
Baca:Â Aneh, Berobat di RSUD Arifin Achmad, Saat Kontrol Pasien BPJS Ini Dirujuk ke RS Lain
Beberapa pengunjung yang ingin melintas masuk melalui pintu itu dipanggil dan diarahkan ke ruangan pengisian formulir tadi. “Pintu masuknya lewat sana,” ujarnyaÂ
Terhadap kondisi demikian, sejumlah pengunjung kemudian mengeluhkan ketersediaan fasilitas yang tersedia di Kantor BPJS Kesehatan. Pihak BPJS dituding tidak mempertimbangkan kenyamanan pengunjung yang ingin berurusan ke kantor ini.
“Masa semuanya numpuk di sini. Pintu masuk lewat sini. Orang yang isi formulir juga lewat sini. Akses menuju ke lantai 2 juga lewat sini. Ada AC tapi tidak dingin. Mendesah seperti kipas angin, enggak ngefek lah,” kata Arfan (32) warga yang tengah berurusan di Kantor BPJS.Â
“Lebih bagus kayak dulu. Pintu masuk di depan. Kalau mau isi formulir baru diarahkan ke sini. Kalau ginikan semua numpuknya di sana. Kasian orang tua dan anak-anak. Kita aja enggak nyaman apalagi mereka,” ujar Sani (25) pengunjung lain di Kantor BPJS Pekanbaru.Â
“Sebagai pengunjung harapannya ya, pihak mengelola harus membenahi. Bagaimana masyarakat yang datang dan menunggu bisa nyaman berurusan di sini,” sebut Sani. (bpc3)