BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Kaburnya ratusan napi rutan Sialang Bungkuk, Kulim, Pekanbaru lima hari yang lalu buat geger. Penyebabnya akibat Lapas Sialang bungkuk yang over kapasitas.
Menurut Anggota Ombudsman RI, Dadan Suparjo Suharmawijaya fenomena tersebut hanya sebagian kecil persoalan rutan di Indonesia. “Intinya ini fenomena gunung es Lapas di Indonesia. Sebagian besar daya tampung tidak memadai. Daya tampung rata rata 300 persen kelebihan kapasitas. Bahkan Sialang Bungkuk sampai over 600 persen,†sebutnya saat rapat di Kantor Walikota Pekanbaru, Rabu (10/05/2017).
Baca:Â Dirjen HAM Nilai Kebutuhan Air Napi di Rutan Sialang Bungkuk Tidak Terpenuhi
Saat ini Ombudsman menunggu hasil investigasi internal pihak Kemenhumkam. Apalagi terkait adanya dugaan pungutan liar (Pungli) di Lapas Sialang Bungkuk. “Kita menunggu hasil investigasi. Kalau rasanya tidak cocok, masyarakat bisa meminta Ombudsman untuk diinvestigasi ulang. Tetapi kita tunggu saja dari internal, kita apresiasi itu,†katanya.Â
Dadan sampaikan dirinya sudah mengunjungi Lapas Sialang Bungkuk serta berdialog dengan tahanan dan masyarakat sekitar. Dirinya menyoroti tentang minimnya CCTV di ruangan publik Lapas Sialang Bungkuk tersebut. “Harusnya di ruang penjara harus ada CCTV. Karena di Lapas ada. Sementara rutan tidak ada. Hanya ada di ruang tamu,†kata Dadan.
Baca:Â 13 Orang Tahanan Sialang Bungkuk Dipindahkan ke Lapas Kelas II A Tembilahan
Dadan juga merasa aneh sebab ruang publik semestinya ada CCTV, hal itu bentuk antisipasi jika terjadi sesuatu. “Seperti masjid dan pagar tidak ada. Semestinya ada supaya orang tahu kronologisnya. Memang CCTV tidak harus di ruang sel. Saya tidak tahu tidak ada apa dihilangkan atau bagaimana. Kepala rutan sementara katakan tidak tahu,†kata Dadan. (bpc2)