Terkait aksi yang memalukan tersebut, masyarakat Pekanbaru sendiri merasa jengkel dengan ulah para mahasiswa itu. Seperti yang dikatakan oleh Aris warga Panam, Pekanbaru, Riau
Â
“Apa mau mereka itu, kok bikin rusuh di tempat orang. Mereka itu pendatang seharusnya mereka bisa menjaga sopan santun,” ujarnya kepada bertuahpos.com Sabtu, (21/11/2015).
Â
Sementara itu, Aryo warga Marpoyan Damai mengatakan hal yang serupa. Bahkan dirinya meminta kepada pihak keamanan untuk menangkap para pembuat onar dna merusak fasilitas umum.
“Seharusnya mereka bisa menjaga sikap, kalau perlu tangkap mereka dan pulangkan mereka ke daerahnya masing-masing. Dari pada bikin onar di Pekanbaru,” katanya kesal.
Sebagaimana diketahui, ratusan massa HMI asal Makasar melakukan aksi blokir Jalan Sudirman, tepatnya di depan Gedung Gelang Remaja di wilayah kawasan Purna MTQ, Pekanbaru.
Mereka melakukan aksi pengrusakan karena masalah akomodasi dan penginapan yang hingga saat ini belum difasilitasi oleh pihak panitia. Hingga saat ini, ratusan massa aksi tersebut masih berkumpul dilokasi.
Sejumlah aparat kepolisian terlihat sudah berupaya melakukan pengamanan lalulintas. Hanya saja, dalam orasinya terdengar beberapa kali teriakan bahwa massa aksi itu menyatakan bahwa mereka tidak segan-segan menumpahkan darah dibumi Riau.
Sebelumnya Ketua Panitia Lokal Kongres Nasional HMI, Ahmad menyangkal bahwa kegiatan ini merupakan kongres termewah sepanjang kongres HMI berlangsung. “Kegiatan kita ini tidak mewah, kalau kongres seperti ini mulai fasilitas dan sebagainya semua sama, tiket pesawat diberikan sumbangan alumni melalui PB HMI,” jelasnya lagi.
Selain siap untuk di audit, mereka juga siap mempertanggungjawabkan dengan dana yang saat ini dipakai oleh HMI. Meskipun pembukaan kongres akan berlangsung besok, pihaknya belum bisa menggunakan dana tersebut.
“Proses pencairan senin di antar ke Mendagri. Dana itupun belum semua cair dan belum bisa digunakan. Bahkan sebelum pembukaan berlangsung, pendanaan masih ditanggung oleh PB HMI,” ulasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya kritikan pedas dari berbagai kalangan, akan menjadi ketelitian dan kritik membangun. Untuk bagi para pemberi kritikan, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada mereka yang memberikan tanggapan. Hingga berita ini dinaikkan, Ahmad belum belum bisa dihubungi dan telpon selulernya tidak aktif. (Ibal)
Â
Â
(iqbal)