BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di di Provinsi Riau masih menjadi penjualan tertinggi. Demikian yang dikatakan oleh Sales Representatif BBM Retail PT Pertamina Sumbar-Riau Rifki Nasution.
“Konsumsi untuk Riau rata-rata 2015 memang masih dipegang oleh premium yakni sebesar 2400 kilo liter, kemudian untuk solar 1900 kilo liter dan ketiga untuk pertamax plus dijual mencapai 49 kilo liter,†katanya, Selasa (5/1/2015).
Selanjutnya, terang Rifki, untuk penjualan pertalite yang diluncurkan sejak November lalu mencapai 27 kilo liter dan pertamina dex mencapai 3,4 kilo liter. ( baca juga : Hiswana Migas Riau Catat Pengguna Pertalite Meningkat)
“Itu semua berdasarkan data yang ada di 2015. Untuk Pertamina Dex memang cukup rendah penjualannya. Tapi kalau segi kualitas, pertamina dex memang jauh lebih bagus dari pada solar yang bersubsidi. Karena BBM tersebut juga menggunakan standar khusus,†jelasnya.
Selain itu, Pertamax sendiri untuk di Riau memang sudah tidak dijual lagi dan digantikan dengan Pertamax Plus yang kualitasnya lebih bagus dibanding pertamax. (baca juga : Warga Pekanbaru Masih Temukan SPBU Jual Pertamax)
“Kalau kita jual Pertamax harga lebih mahal daripada Pertamax Plus dan saya susah melakukan pemasarannya. Kualitas Pertamax Plus yang di atas Pertamax masak harganya lebih mahal,” katanya.
Hal tersebut sebelumnuya memang diperkuat oleh Branch Marketing Manager Pertamina Wilayah Sumbar Riau Ardyan Adhitia. Ia mengatakan bahwa produksi Pertamax sendiri berada di daerah Balongan, Provinsi Jabar. Sedangkan untuk Pertamax Plus sendiri berada di Plaju, Provinsi Sumatera Selatan.
“Jadi jika kita memasok Pertamax Plus yang berasal dari Plaju, tentunya untuk biaya jadi lebih murah. Sedangkan jika kita pasok dari Jabar untuk pertamax, tentu harganya lebih mahal,” lanjutnya.
Dirinya juga mengakui bahwa sulit untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang perbedaan harga Pertamax di Riau. “Kita jadi susah bagaimana menjual barang yang lebih bagus tapi harganya mahal, maka dari itu untuk Pertamax tidak dijual,” jelasnya.
Sebelumnya, pada pertengahan tahun 2015 lalu, Rifki juga menerangkan bahwa Kota Pekanbaru saat ini menjadi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) terbanyak di Provinsi Riau. “Untuk Pekanbaru masih menjadi pengkonsumsi teratas di Riau,” ujar Rifki,
Dirinya menambahkan, rata-rata perhari konsumsi masyarakat untuk BBM jenis premium mencapai 2.400 KL/hari, sedangkan solar mencapai 1.900 KL/hari. “Kebutuhan di Pekanbaru untuk BBM memang cukup tinggi, untuk Premium mencapai 2.400 KL dan kedua 1.900 KL untuk Solar,” lanjutnya. (baca : Jika Premium Dihapus, Stok Pertamax Harus Cukup)
Rifki menambahkan, untuk daerah lain di Riau memang untuk konsumsi masyarakat terhadap BBM tidak sebanyak permintaan di Pekanbaru. Tapi permintaan kebutuhannya tidak jauh dari Pekanbaru. (iqbal)