BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau membuktikan bahwa penyebab bumi tidak bersahabat adalah ulah manusia.
Banyak pengamat dan pakar lingkungan yang sudah mengkritisi masalah ini, agar pemerintah segera bertindak cepat. Namun demikian, tetap saja hal serupa terus terjadi. Sehingga menciptakan kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Terlepas daripada itu, seluruh masyarakat disetiap penjuru dunia berhak tahu, dan bisa saja mengelurkan pendapat mereka untuk menuntut kepada pemerintah tentang hak hidup layak dengan kondisi cuaca yang bersih. Terutama di Riau.
Seperti yang disampaikan oleh Bram selaku Owner Pondok Sup Fina kepada bertuahpos.com dia mengutarakan pendapatnya tentang hari bumi, yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/04/2016).
Menurutnya, sekarang bumi sedang memasuki fase perputaran yang tidak bisa diprediksi, menyebabkan semakin banyak efek rumah kaca yang ditimbulkan. Seperti ditahun-tahun sebelumnya. Musibah Karhutla yang menyebkan kabut asap di Riau, telah menghilangkan hak masyarakat untuk mendapatkan oksigen yang bersih.
“Semakin berkurang nya oksigen yg dapat mwnyebabkan manusia semakin merasakan panasnya bumi,” katanya.
Salah satunya dengan banyaknya titik api di Riau juga mempengaruhi tingkat panas udara di Pekanbaru.
“Harapan kami, semua lapisan masyarakat dan pemerintah, terus menggiatkan lagi penghijauan hutan. Mungkin lebih spesifik Pekanbaru khususnya butuh hutan kota,” sambungnya.
Hari bumi sedunia pertama kali dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada tahun 1970. Beliau adalah seorang pengajar lingkungan hidup yang sukses menerapkan program hidup tanpa polusi udara.
Dan tujuan utama Gaylord Nelson di tepatkannya tanggal 22 April sebagai hari bumi sedunia adalah karena bertepatan di tanggal 22 April tersebut bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan.
Demi meningkatkan kesadaran manusia akan betapa pentingnya menjaga planet bumi ini salah satu mesin pencari Google maka ikut serta dalam memperingati hari Bumi Sedunia.
Tercetusnya hari Bumi Sedunia yang selalu di peringati setiap tahunnya di tanggal 22 Apil 2016, juga untuk memeberikan kesadaran dan mengingatkan bahwa kondisi dunia untuk saat ini pada dasarnya sangat memprihatinkan.
Penulis: Dilla