BERTUAHPOS.COM, SIAK – Diduga kuat Kades Jatibaru melakukan penyelewengan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pembangunan Box Coper. Pasalnya pembangunan box coper tersebut tidak melalui rapat desa dengan BPD, RT, dan RW. Sehingga diduga juga mereka melakukan pemalsuan tanda tangan untuk memuluskan pembangunan tersebut.
“Kami tidak terima dengan ini semua, pembangunan yang dilakukan desa ini benar-benar ada unsur korupsi, karena berdasarkan rincian anggaran belanja langsung menurut program dan per kegiatan desa ini tidak sesuai dengan kenyataannya,”ungkap Wario anggota BPD Desa Jatibaru, Rabu (12/11/2014).
Misalnya harga cangkul per 1 unit Rp 1.756.000 sedangkan yang dibeli 3 unit, dan sekop 1 unit harganya Rp 1.866.000, gerobak dorong 1 unit Rp 1.568.000 dan lain-lain. Maka dari itu bangunan proyek box coper yang menghabiskan anggaran Rp 70.468.550 tersebut diduga kuat menjadi ajang bisnis.
Lebih lanjut kata Wario, bahwa kapan bisa maju Desa Jatibaru kalau aparat desa yang dipercaya menyalagunakan kewenangan hanya untuk pribadi dan golongan. Dana ADD ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk yang lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat, dan tentunya anggaran ADD ini kalau dijalankan dengan sesungguhnya bisa bermanfaat buat kepentingan masyarakat.
“Seperti box coper yang anggaranya Rp 70juta lebih, itu kalau di cek bisa dibuat 2 box coper, karena tidak mungkin anggaran segitu banyaknya hanya untuk membuat box coper yang setara dengan yang Rp 30 juta atau Rp 40 juta, herannya lagi bangunan box coper yang tampak ganjil tersebut kok ya di ACC sama pihak terkait, ada apa ini,” jelasnya dengan penuh tanda tanya.
Senada dengan Nursuki, yang juga sebagai anggota BPD Jatibaru, bahwa keganjilan bangunan di Desa Jatibaru sangat banyak sekali.”Tentunya kami anggota BPD berharap agar kepala desa atau yang mewakilinya bisa transparan dalam mengelola dana ADD Jatibaru. Karena bukan ADD saja, tapi dana pemuda, MTQ desa juga selama ini belum ada penjelasan yang transparan dalam pengelolaannya sehingga banyak masyarakat yang bertanya-tanya,” ujarnya.
Selanjutnya kata Nursuki, kalau untuk pembangunan didesa ini kalau bisa setiap akan dilakukan pembangunan harus diadakan rapat dulu, jangan main dibelakang tanpa ada komfirmasi kepada RT,RW ataupun Kadus.”Kalau mau data perincian dana pembagunan box coper silahkan datang kepada saya, saya menyimpannya dan ini benar-benar tidak sesuai dengan kenyataan,”tandasnya (syawal)
Â