BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Seakan tiada habisnya dan meskipun kerap di tertibkan para gelandangan dan pengemis (Gepeng) masih beroperasi di Pekanbaru.
Bahkan pantauan bertuahpos.com, jelang puasa pengemis mulai berani keluar siang hari. Biasanya mereka beroperasi pada malam hari untuk menghindari Satpol PP Pekanbaru.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Khairani kepada bertuahpos.com. Dirinya menilai jumlah pengemis yang bertambah seperti fenomena tahunan. “Kita selalu razia dan tertibkan mereka, tapi ya, resiko sebagai kota metropolitan, Pekanbaru seperti gula bagi pengemis,” katanya, Jumat (05/06/2015).
Bagi Khairani untuk membersihkan Pekanbaru dari pengemis atau gelandangan butuh peran serta masyarakat. Terutama memberikan sumbangan pada tempat yang tepat seperti badan amal atau masjid. “Kita tidak bisa melarang, orang beri sumbangan. Tapi sebaiknya berikan pada tempat yang sudah jelas seperti badan amal,” katanya.
Khairani menegaskan selama bulan puasa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Pekanbaru untuk menertipkan. “Titik titiknya sudah kita tandai, seperti Simpang Mal SKA, Pasar Pagi, dan lainnya,” ujarnya.
Namun Dinsos sudah berencana membuat tempat rehabilitasi dan pembinaan bagi gepeng. “Tahun ini kita masukkan ke DED pada APBD Perubahan dulu, mungkin kita lakukan pada APBD murni tahun depan,” katanya.
Sebagai informasi dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Pekanbaru, Riau, No 12 tahun 2008 tentang Gelandangan dan Pengemis dengan denda sebesar Rp 50 juta kepada pemberi dan penerima dinilai mulai efektif.
Banyak kalangan menilai Perda tersebut tidak efektif mengingat jumlah denda yang dirasa tak mungkin terbayar oleh pengemis mau pun pemberi. (riki)