BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kalimat berwirausaha selagi mahasiswa memang manis terdengar. Namun tak jarang harus terbentur dengan keadaan di lapangan yang berbeda dari perkiraan.Seperti dialami Mafrizal, mahasiswa perguruan tinggi negeri di Pekanbaru kepada bertuahpos.com yang memiliki usaha ternak lele.
“Usaha yang saya rintis, nyaris terbengkalai karena belum bisa membagi waktu antara kuliah dengan usaha. Apa lagi sekarang saya sudah semester akhir,” ujarnya, Selasa (15/402014).
Â
Menurut pengamat kewirausahaan, Endrianto Ustha, sebenarnya saat masih mahasiswa bisa saja menjadi pengusaha. Asal sudah mempertimbangkan empat hal ini yaitu planning, organizing, actualing, dan controling. Keempat faktor tersebut menjadi poin apakah usaha bisa berjalan dengan lancar atau tidak.
Â
“Yang pertama planning, sebagai langkah awal membuka usaha, planning sangatlah penting. Apakah sudah disurvei dan pemetaan segmengasi pasar atau pastikan tujuan usaha,” tanyanya.
Â
Karena jika planning tidak tepat, maka hasilnya pun cenderung jauh dari yang diidamkan. Selanjutnya melakukan evaluasi (organizing). Caranya dengan melihat seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM).
Â
Mengevaluasi dari segi koordinasi,integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi, dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Selanjutnya adalah pelaksanaan atau penerapan. “Bisa jadi usaha yang sedang dikelola terbentur dari pelaksanaan. Apa yang sudah diplaning dan organizing,” sebutnya.
Â
Yang terakhir fungsi controlling. Meski usaha telah berjalan, selayaknya untuk tetap melakukan kontrol, maupun pengawasan. Namun sebut Endrianto bila ketiga poin sebelumnya sudah dikelola dengan baik, maka controling tak perlu dikhawatirkan.
Â
“Karena usaha sudah berjalan dengan sendirinya. Karena sudah termanage dengan baik. Namun tetap harus ada pengawasan untuk menghindari kondisi yang tak diinginkan,” jelas dosen matakuliah kewirausahaan, Fakultas Ekonomi dan Sosial UIN Suska ini.
Yang terpenting bagi Endrianto sebagai wirausaha selagi mahasiswa mesti konsisten. “Jangan khawatirkan usaha tidak lancar, atau tak seperti yang diinginkan. Kita tidak akan pernah memulai, bila terus takut memulai usaha,” sarannya. (riki)