BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mengklaim Riau bebas kabut asap tidak lepas dari kerja keras tim Satgas. Langkah tersebut, kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, juga mendapat sambutan dan apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
“Salah satu upaya yang dilakukan bagaimana kami memelihara gambut dengan melakukan restorasi,” katanya, Senin (07/11/2016).
Dia menambahkan upaya restorasi gambut sangat efektif untuk melakukan pencegahan Kerhutla di Riau, sehingga tidak lagi menyebabkan kabut asap.
Namun demikian hal itu tidak serta merta bisa diterima, kaum penggiat lingkungan malah berpandangan lain, Jaringan Kawasan Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) menilai hal tersebut tidak terlepas dari faktor cuaca. Musim panas tahun ini diterpa badai La Nina yang menyebabkan hujan.
Wakil Koordinator Jikalahari, Made Ali melihat bahwa musim panas tahun ini tidak separah tahun kemarin. Intensitas curah hujan tinggi sehingga tidak menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan.
Hal itu dibuktikan dengan masih adanya sejumkah titik api yang muncul. Jika tidak ada hujan, maka dipastikan Tim Satgas yang dibentuk juga tetap kewalahan untuk padamkan api.
Kata Made, badai La Nina juga mempermudah pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Tim Satgas Penanggulangan Bencana Daerah menghentikan pemadaman waterbombing menggunakan helikopter, meski titik panas dan titik api ditemukan di beberapa wilayah.
Kondisi cuaca tersebut berbeda dengan tahun lalu. Selama empat bulan, Agustus-November 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi hingga menyebabkan kabut asap. Bencana kabut asap tahun lalu merupakan bencana terparah selama 18 tahun.
Penulis: Melba