BERTUAHPOS.COM (BPC), INHIL – Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), menilai kondisi PDAM Tirta Indragiri saat ini bisa disebut sudah bangkrut, terlebih lagi kerugian PDAM mencapai 89 persen.
Oleg karena, Fraksi Golkar meminta kepada Pemkab Inhil agar melakukan audit sebelum diberikan penyertaan modal.
Â
Dikatakan Jubir Fraksi Golkar, Yuliantini, Â kerugian sebesar 89 persen apakah hanya kerugian diatas buku, atau dengan kata lain rugi dalam pembukuan yaitu akumulasi penyusutan barang atau bagaimana. Hal ini perlu penjelasan,” jelas Yuliantini, Juru Bicara fraksi Partai Golkar saat rapat paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap pidato pengantar Bupati tentang 4 buah Ranperda di gedung DPRD Inhil, baru-baru ini.
Â
Penyertaan modal PDAM Tirta Indragiri, menurut pandangan Fraksi Golkar, merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk penguatan PDAM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk kebutuhan air bersih.Â
Â
Jadi menurut Fraksi Golkar, pemberian modal kelak diharapkan tidak terfokus pada yang sifatnya konsumtif saja, namun lebih kepada peningkatan pelayanan dan mutual manajemen, sehingga penyertaan modal ini memberikan nilai tambah dalam upaya peningkatan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Inhil.
Â
”Jangan sampai bak kata pepatah, seperti memberi garam ke laut, garam habis tapi asin air laut pun tidak bertambah. Nanti akan sia-sia saja,” tuturnya.
Â
Pengembangan Standar Pelayanan Minimal (SPM), dikatakan Yuliantini adalah salah satu hal penting dalam pengembangan manajemen mutu di PDAM Tirta Indragiri. SPM harus menjadi perhatian utama bagi pengelola PDAM Tirta Indragiri dalam pelayanan penyediaan air bersih di Inhil, karena SPM merupakan salah satu unsur dalam menilai kinerja PDAM Tirta Indragiri.
Â
”Menurut kami penilaian kinerja PDAM Tirta Indragiri harus menjadi hal yang penting dalam penyertaan modal, apalagi penyertaan modal ini berkelanjutan,” tukas Anggota dari Komisi IV DPRD Inhil ini. (Ezy/ADV)