BERTUAHPOS. COM, TANAH DATAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) propinsi Sumbar kembali tertibkan bagan nelayan Danau Singkarak, Selasa (24/9).Dalam penertiban itu, ada beberapa Baring Bagan yang diputuskan tali Baring oleh petugas yang berada ditengah Danau.
Kepala DKP Sumbar Yosmeri yang dihubungi bertuahpos.com pagi ini membenarkan petugasnya melakukan penertiban sesuai dengan Pergub dan Perda yang sudah ada, “kita sudah sering lakukan sosialisasi kepada nelayan baik di kantor walinagari, kecamatan bahkan Bupati sudah mengeluarkan edaran untuk penertiban ini beberapa kali, ” terang Yosmeri.
Sementara perwakilan asosiasi masyarakat nelayan danau singkarak (Amanads) Arif Rahmat membantah, bahwa pihak DKP Sumbar tidak pernah mengikut sertakan mereka dalam sosialisasi, “jumlah kami sebanyak 413 nelayan atau dengan 330 KK belum pernah dilibatkan. Jadi ke pihak mana pak Yosmeri mensosialisasikan, ” tanya Arif Rahmat.
Apalagi sampai hari ini sambung Arif Rahmat, mereka tidak tahu apa solusi yang diberikan pemerintah untuk kehidupan mereka, ” coba bayangkan apa usaha kami jika dimusnahkan, sementara dari dulu kami menggantungkan hidup di Danau Singkarak untuk makan dan pendidikan anak anak kami,”.
Dia berharap, kegiatan penertiban itu, tidak menimbulkan konflik antara sesama nelayan, ” sebab pemerintah katanya berdalih sudah memberikan bantuan kepada nelayan. Sekarang kita uji langsung ke lapangan, nelayan mana, ” tanya Arif Rahmat.
Menurut Arif Rahmat lahirnya Pergub dan Perda tentang landasan eksekusi bagan ini tidak berdasarkan hasil penelitian yang diakui kebenaranya dilapangan, “apa benar bagan ini yang menghabiskan ikan bilih sementara masih banyak aktifitas penangkapan ikan lain yang diduga memusnahkan ikan bilih, ” katanya (bpc19)