BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tindakan Belanda yang tidak segera menyerahkan Papua Barat ke Indonesia membuat situasi semakin sulit.
Untuk merebut Papua Barat, pada 19 Desember 1960, Bung Karno mengeluarkan perintah perebutan Papua Barat secara militer, yang disebut sebagai operasi Trikora. Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai panglima operasi Trikora.
Sebelumnya, Bung Karno juga telah mengirimkan A.H Nasution ke Rusia untuk membeli peralatan perang untuk militer Indonesia. Hasilnya, kekuatan militer Indonesia waktu itu disebut sebagai yang terkuat di bagian selatan bumi.
Operasi Trikora dimulai dengan menyusupkan pasukan Indonesi jauh ke dalam Papua Barat. Pasukan penyusup ini bertugas untuk melakukan sabotase dan penghancuran terhadap objek-objek vital Belanda. Operasi penyusupan ini direncanakan akan terus berlanjut sampai akhir tahun 1962.
Kemudian, pada tahun 1963, akan dimulai operasi militer terbuka, dengan mengadakan serangan militer terbuka ke kedudukan Belanda di Papua Barat. Tahap ini diperkirakan memakan waktu 1 tahun, sebelum militer Belanda akhirnya benar-benar hancur.
Pada tahun 1964, akan dimulai tahap konsolidasi, yaitu menunjukkan kedaulatan Indonesia secara mutlak di seluruh Papua Barat.
Namun, sebelum semua tahapan tersebut dilaksanakan, Belanda bersedia berunding dengan Indonesia dan pada 1 Mei 1963, Papua Barat akhirnya diserahkan secara resmi ke pangkuan Indonesia. (bpc2)