BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Relisasi penyaluran beras miskin (raskin) Â Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau belum optimal. Sepanjang Januari-Februari 2015 distribusi beras untuk masyarakat kurang mampu baru 58 persen.
Â
Kepala Bulog Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary, kepada bertuahpos.com mengatakan itu dikarenakan masih ada daerah yang belum menyerahkan Surat Perintah Alokasi (SPA). Sehingga distribusi raskin jadi terhambat dan terkesan lambat.
Â
Sebut Faruq bila pemda tak kunjung sampaikan SPA tak hanya memicu gejolak harga beras dipasaran, bahkan dapat menyebabkan inflasi. “Kita harap pemerintah bisa sesegara mungkin sampaikan SPA, sehingga masyarakat miskin tidak perlu beli beras di pasaran, yang dapat menyebabkan inflasi,” katanya, Jumat (27/02/2015).
Â
Masyarakat yang tadinya ditargetkan menerima raskin, akhirnya membeli beras kelas medium, dan membuat suplai beras di pasaran berkurang, sehingga mendongkrak harga.
Â
Faruq menjelaskan Daerah yang belum mengajukan SPA tersebut, antara lain Kabupaten Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rengat, Tanjungpinang, dan Ranai. “Kita mengharapkan pemerintah daerah sesegera mungkin memberikan SPA ke bulog. Sebab bila raskin belum optimal pengaruhnya signifikan, harga beras bisa bergejolak,” katanya.
Â
Seperti yang diketahui pagu penyaluran raskin untuk Riau Kepri selama 2014 sebanyak 52.629.840 kg untuk Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) 292.388 RTS. Dengan besaran pagu perbulan sebanyak 4.385.820 kilogram. (riki)