BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) mengaku siap memborong beras dari hasil petani lokal. Hingga saat ini bulog sudah membeli sebanyak 280 ton beras produksi wilayah Riau.
Seperti yang dijelaskan Kadivre Bulog Riau-Kepri, Faruq Octobri Qomary, Rabu (15/04/2015). “Kita siap, memborong beras dari petani lokal,” sebutnya. Saat ini pihaknya sudah berhasil menyerap 280 ton sebagian besar berasal dari hasil panen di Kuala Kampar (Kabupaten Pelalawan), Bunga Raya (Siak), dan Sinaboy (Rokan Hilir).
Pihaknya menyerap hasil produksi beras petani di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), mulai dari Rp 8300 hingga Rp 9000 per kg. “Kita beli beras petani dengan harga mahal tentunya sesuai dengan kualitas. Supaya petani juga bergairah menjual ke kita,” ujarnya.
Faruq menyebutkan penyerapan beras lokal tersebut berguna sebagai pasokan kebutuhan komersial Bulog. Selain dari mengurangi ketergantungan dari daerah lain. “Beras lokal yang kita beli itu untuk memenuhi kebutuhan komersial bulog, apalagi beras lokal sesuai dengan selera masyarakat Riau,” tuturnya.
Menurut dia kualitas beras yang dihasilkan petani di daerah itu bagus setara dengan kualitas premium dan selera masyarakat Riau-Kepri. Sehingga pihaknya tidak akan kesulitan untuk memasarkannya.
Saat ini bulogmart di depan kantor bulog Riau Kepri selalu dibanjiri pembeli. Mulai dari pagi hingga jelang siang baik beras, gula, minyak goreng yang ditawarkan bulog kian diminati masyarakat. “Rata-rata per hari, beras laku satu ton sampai dua ton,” katanya.
Pihaknya tidak menutup kemungkinan meluaskan cakupan bulogmart seandainya harga beras bergejolak. “Kita kapan pun siap operasi pasar. Menjual beras ke pasar-pasar kaget untuk menstabilkan harga beras,” sebutnya.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Bulog untuk membeli seluruh beras di pasaran. JK memerintahkan Bulog agar membeli harga beras dengan harga patokan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Wapres juga memutuskan agar Bulog dan kementerian pertanian membentuk tim untuk terjun ke daerah-daerah guna meninjau harga beras. Harga beras tersebut, lanjut dia, akan disesuaikan dengan harga yang telah dipatok oleh pemerintah. (riki)