BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal minuman berenergi dalam kemasan, seperti (Torpedo) sempat menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat Riau beberapa hari belakangan. Apalagi setelah minuman berenergi dalam kemasan ini dikaitkan dengan kasus perilaku aneh dialami oleh 56 siswa SMP di Pekanbaru.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru, M. Kashuri mengatakan memang idealnya minuman berenergi dalam kemasan memiliki kandungan caffein, sehingga berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.Â
“Pada prinsipnya, baik torpedo dan minuman berenergi dalam kemasan lainnya memang mengandung caffein dan dijelaskan pada komposisi di kemasan,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Rabu, 3 Oktober 2018 di Pekanbaru.
Karena minuman ini merupakan jenis minuman yang mengandung zat kimia dalam proses pembuatannya, maka tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak, terutana bagi anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.Â
“Maksimalnya 3 kemasan dalam sehari itu sudah cukup. Kalau lebih tidak dianjurkan dan bisa berisiko. Oleh sebab itu kami meminta kepada masyarakat untuk tetap menjadi konsumen cerdas dengan mencari tahu asal usul produk secara detail sebelum dikonsumsi,” sambungnya.Â
Dia menambahkan, minuman berernergi dalam kemasan memang memiliki pengaruh secara instan terhadap daya tahan tubuh. Biasanya minuman ini dikonsumsi masyarakat jika sedang dalam perjalanan jauh, atau melakukan aktivitas melebihi dari beban biasa.
Baca:Â Kepsek SMP 18 Pekanbaru Sebut Siswanya Korban Challenge Hingga Sayat Tangan, Bukan Karena Torpedo
“Sebaiknya membatasi diri memang. Kalaupun ingin mengkonsumsi minuman seperti itu sebaiknya tidak sering dan secukupnya saja,” sambung dia.Â
Sekadar informasi, kasus 56 siswa SMP di Pekanbaru beberapa waktu lalu dikaitkan dengan adanya zat berbahaya dalam minuman berenergi dalam kemasan. Namun pihak BNN Pekanbaru sudah menginformasikan bahwa hasil uji laboratorium dilakukan BBPOM di Pekanbaru, minuman itu negatif mengandung zat berbahaya.
Sementara itu dari pihak sekolah SMP 18 Pekanbaru yang siswanya ditemukan melakukan perilaku aneh dengan menyayat tangan, juga mengklarifikasi bahwa tindakan siswa tersebut tidak ada kaitannya dengan minuman berenergi yang dimaksud. (bpc3)Â