BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Harga bawang merah dalam sepekan ini masih bergerak naik. Saat ini kenaikan harga mencapai 100 persen. Sehingga pedagang mengeluhkan penurunan omset jual.
Seperti yang disampaikan Kayo, seorang pengecer bawang di Pasar Cik Puan, Pekanbaru. Kepada bertuahpos.com, dirinya menuturkan akibat mahalnya harga bawang banyak konsumen memilih untuk mengurangi belanjaan bahkan sampai 50 persen.
“Biasanya kayak rumah makan beli bawang merah 5 kilogram sekarang belinya 2,5 Kg saja,” sebut Kayo sambil memutar ponselnya, Jumat (27/03/2015).
Kayo biasanya mendatangkan bawang dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut). Dalam seminggu untuk bawang merah dirinya mengambil 100 karung untuk bawang merah dan 200 karung bawang putih. Bobot perkarungnya mulai dari 10 kg sampai 20 kg.Â
“Ya, karena sekarang harga bawang mahal, imbasnya pembeli berkurang. Karena kalau bawang ini tidak laku-laku, bobotnya bisa berkurang, kita jadinya yang rugi,” sebutnya.
Supaya tidak rugi, biasanya kayo akan menjual bawang merah dengan harga modal. “Kalau terus menyusut, caranya kita jual bawang dengan harga modal, tidak lagi untuk mencari keuntungan. Supaya bisa kita belikan lagi untuk pasokan seminggu kemudian,” sebutnya.
Kayo memperkirakan gejolak harga saat ini berlangsung cukup lama. Sebab beberapa daerah masih terganggu dengan panen yang gagal.Â
Data Disperindag Pekanbaru, harga bawang merah masih bertengger Rp 28ribu per Kg. Sedangkan Bawang putih masih stabil dengan kisaran harga Rp 16ribu per Kg.
Yani, seorang ibu rumah tangga di Tampan, Pekanbaru mengaku mesti mensiasati untuk membeli kebutuhan pokok. Ditambah lagi dengan kenaikan harga bawang merah ini.
Namun dirinya sulit juga untuk mengurangi pembelian bawang ini. Pasalnya bawang merah sudah seperti bumbu yang wajib untuk membuat berbagai masakan.
“Harus disiasati, belinya sedikit, tidak banyak- banyak,” sebutnya.
Dirinya berharap harga bawang merah ini bisa segera turun. Sehingga dirinya tidak perlu mengeluarkan biaya lebih, di tengah harga kebutuhan lain yang juga mahal. (riki)