BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau, Syamsuar menyatakan untuk sementara ini Pemprov Riau tidak bisa melangkah jauh untuk penyelesaian masalah konflik lahan antara masyarakat Desa Koto Aman dan PT. SBAL di Kabupaten Kampar.
Hal ini diungkapkan Gubernur Riau, Syamsuar pada saat dialog dengan perwakilan masyarakat desa tersebut di ruang rapat lantai 3 Kantor Gubernur Riau, Jumat, 8 Maret 2018 di Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.
“Kami bisa maklumi masalah yang kini dihadapi oleh bapak ibu semuanya. Tapi untuk sementara ini kami hanya bisa sebatas mendengar dulu karena kami juga baru tahu dengan masalah ini,” ungkap Syamsuar.
Dia mengakui penyelesaian masalah ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebab di dalamnya temaktub persoalan hukum. Syamsuar menyebut Pemprov Riau setelah ini akan melakukan upaya penelusuran lebih jauh.
“Kami juga mohon pengertian dari bapak ibu sekalian. Kami ini belum lagi genap sebulan menjabat. Masalah-masalah ini akan kami dalami lagi dan kami sudah mencatat kronologis seperti yang disampaikan tadi,” sambungnya.
Baca: â€Perwakilan Masyarakat Desa Koto Aman Akhirnya Diberi Ruang Audiensi dengan Gubernur
Sebelumnya Pemprov Riau Riau membuka ruang kepada perwakilan masyarakat Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, Riau, di ruang rapat lantai 3 kantor Gubernur Riau, Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, Jumat, 8 Februari 2019.
Pada Jumat siang tadi, masyarakat ini kembali turun ke depan kantor Gubernur Riau untuk melakukan aksi unjuk rasa. Sempat terjadi insiden karena seorang ibu yang ikut dalam aksi itu jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Di hadapan Gubernur Riau, Syamsuar, Korlap aksi Dapson mengungkapkan soal tuntutan warga yang melakukan aksi tersebut. Dia mengatakan tuntutan mereka masih sama, yakni meminta pemerintah, baik pusat dan provinsi untuk menuntaskan konflik lahan di Desan Koto Aman. Dimana warga menuding lahan mereka seluas lebih kurang 1500 hektare dikuasai oleh PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL).
“Kami minta BPN agar mengukur ulang lahan PT SBAL dan mengembalikan lahan kami seluas 15 ribu hektare. Kami tidak ingin diberikan janji-janji manis saja,” kata Dapson.
Selain Gubernur Riau, pertemuan ini juga menghadirkan pihak dari Polda Riau, Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC. Selanjutnya juga terlihat Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Ervin Rizaldi, Kebiro Pembangunan, Indra, Kepala Kesbangpol, Rizky dan beberapa perwakilan pejabat lainnya. (bpc3)Â