BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mendata ada 188 desa di Provinsi Riau rawan Karhutla dan butuh penanganan ekstra.Â
Hal ini sejalan dengan adanya perintah dari Presiden Joko Widodo yang mendesak Gubernur Riau, Syamsuar bergerak cepat dalam penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan ini.
Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger menyebut 188 desa rawan Karhutla itu terdapat di 75 kecamatan di Provinsi Riau. Sayang Edwar tidak menyebut rinci desa atau kecamatan tersebut.Â
Pemetaan ini, kata Edwar, diperoleh dengan indikator survei lapangan, bahwa hampir setiap tahun desa-desa tersebut selalu terbakar jika memasuki musim panas.
“Jadi pemetaan ini tujuannya supaya penanganan Karhutla bisa dilakukan lebih maksimal di desa-desa tersebut, karena setiap tahun selalu terjadi Karhutla dan lokasinya di situ-situ saja,” ujarnnya, Kamis, 21 Februari 2019.
Diungkapkannya, fokus penanganan yang dilakukan terhadap desa rawan Karhutla ini, lebih kepada meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Penanganan Karhutla di 188 desa ini harus ekstra. Jika bisa diatasi, sangat memungkinkan luasan lahan terbakar bisa ditekan,” sambung Edwar.
Dalam beberapa kasus, praktik seperti ini masih terjadi sehingga persoalan lahan terbakar saat musim panas di Riau masih tegolong tinggi.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo meminta Pemprov Riau lebih aktif dalam sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membakar lahan
Bahkan jika perlu, kada Doni, sosialisasi itu dilakukan dengan melibatkan ustaz, ulama dan tokoh agama di desa-desa. Termasuk memuatkan bahaya Karhutla dalam materi khotbah, atau dalam ceramah di masjid-masjid. (bpc3)