BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Walikota Pekanbaru, Firdaus MT sudah mengetahui kinerja PT Multi Inti Guna (MIG) yang tengah disoroti. Pasalnya setelah memenangi lelang, ternyata pengelolaan sampah dinilai belum memuaskan.
Jika memang tidak kunjung membaik, Firdaus MT merestui seandainya PT MIG diputus kontrak. “Jika mereka (PT MIG) tidak mampu maksimal, kan hari ini kita lihat sampah banyak. Kalau memang tidak maksimal putus saja,” ujarnya, Rabu (01/06/2016).
Baca: Jelang Akhir Kesepakatan, THL PT MIG Belum Terima Gaji
Firdaus tidak khawatir jika kerjasama dengan PT MIG diputus. Sebab secara langsung penanganan sampah akan diambil alih langsung Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru.
Intinya sebut Firdaus, dua kali PT MIG mendapat Surat Peringatan (SP), sehingga DKP harus melakukan tindaklanjut pemantauan SP yang sudah diberikan. “Masa tenggang itu nanti, DKP harus kelola cepat. Sesuai dengan aturan kontrak, itu harus ditindaklanjuti,” Kata Firdaus.
Sebagai informasi, PT MIG memenangi kerjasama penanganan Sampah dengan nilai lelang Rp 53 miliar. Namun kontrak dengan PT MIG sempat mendapat tentangan dari beberapa anggota DPRD Pekanbaru. Setelah memenangkan lelang, PT MIG diwajibkan mengangkut 600 ton dalam satu hari
Namun Firdaus mengatakan mekanisme lelang sudah berjalan sesuai dengan mekanismenya. “Itu konsekuensi lelang terbuka, itukan kemarin lelang terbuka, kecuali kalau kita tunjuk. Kalau kita tunjuk, gagal dia. Itu salah kita,” sebutnya.
Baca:Mobil Baru Angkut Sampah PT MIG Hanya Jadi Pajangan?
Untuk itu Walikota Pekanbaru meminta, kepada agar DKP terus mengawasi kinerja PT MIG. Jika apabila diputus kontrak atau sudah masa transisi, DKP juga diminta untuk bergerak cepat mengambil alih tugas PT MIG.
“Kita awasi mereka kerja, kalau tidak maksimal, ada atutannya boleh diputus. Masa transisi nanti diswakelola oleh DKP, itukan mitra DKP. Tanggung jawab DKP.
Nggak bisa kita tunggu-tunggu. Kita buka lelang lagi setelah itu,” tegas Firdaus.
Pantauan kru bertuahpos.com penumpukan sampah masih terlihat diruas-ruas jalan besar. Seperti di Jalan Tuanku Tambusai, Soekarno-Hatta, dan Jalan Balam Sukajadi tumpukan sampah yang berasal dari rumahtangga dan usaha makanan sudah menimbulkan bau tidak sedap.
Penulis: Riki