BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sepertinya tidak ambil pusing soal ditahannya Bupati Rokan Hulu (Rohul), Suparman oleh KPK. Yang jelas dia ingin dalam situasi seperti ini, pemerintahan dan pelayanan di Rohul tetap jalan.
“Soal hukum saya tidak mau komentari. Karena itu domainnya penegak hukum. Yang jelas bagaimanapun roda pemerintahan di wilayah itu tetap jalan,” katanya kepada wartawan usai pelantikan Bupati Rokan Hilir, Rabu (08/09/2016).
Pasca ditahannya Suparman, Andi Rachman langsung mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Rohil dan Sekretaris Daerahnya. Sebagai gubernur yang mewakili pemerinah Provinsi Riau di daerah, pimpinan daerah diminta untuk segera melakukan konsolidasi internal.
“Dan Pak Sekdanya harus menjalankan tugas sesuai Tupoksi. Yang jelas saya tidak mau pelayanan kepada masyarakat terhenti,” tambahnya.
Sementara tentang Wakil Bupati Rohil yang akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt), kata Andi Rachman masih menunggu intruksi lebih lanjut dari Departemen Dalam Negeri yang mengurus masalah ini. Sejauh ini Andi Rachman meminta kepada pimpinan di Pemerintah Kabupaten Rohul jangan sampai terganggu, dengan ditahannya Suparman.
Sebelumnya, Suparman dan mantan Ketua DPRD Provinsi Riau Johar Firdaus ditetapkan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK), atas kasus suap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau. Sementara itu, pada Selasa kemarin, Suparman dan Johar Firdaus telah ditahan oleh KPK untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sampai proses hukum yang membelit ke dua petinggi di Riau itu selesai.
Akibatnya, untuk di Pemerintah Kabupaten Rohul dipastikan terjadi kekosongan Bupati. Kasus ini hampir sama seperti yang terjadi dalam tubuh Pemerintah Provinsi Riau, pasca ditetapkanya Annas Maamun sebagai tersangka, Arsyadjuliandi Rachman di angkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) untuk menjalankan roda pemerintahan.
“Kalau untuk penunjukan Plt Bupati di Rohul, kita masih tunggu arahan Mendagri,” kata Andi Rachman.
Penulis: Melba