BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU– Sudah lebih dari sebulan sejak Surat Keputusan (SK) plt Gunernur Riau (Gubri) soal penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg keluar. Namun Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menahan untuk tidak menaikkannya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru, Azwan melalui Kabid Perdagangan, Irba, hal itu sebab masih ada dua hal yang masih rancu. Antara lain pada SK plt Gubri disebutkan harga elpiji eks SPBE senilai Rp 11.585 per tabung dengan tidak merinci, sedangkan SK sebelumnya Rp 11.550 sudah termasuk PPN 10 persen .
Lalu soal margin dari SPBE ke agen atau penyalur disebutkan Rp 1.200, namun SK sebelumnya margin ditetapkan untuk agen dan pangkalan atau sub penyalur. “Kita masih tunggu itu (surat balasan gubri),” katanya, Senin (31/08/2015).
Selain dengan surat, secara pribadi pihaknya sudah sampaikan langsung ke plt Gubri. “Saya ketemu saat salat Jumat. Langsung saya sampaikan, dan Pak plt Gubri langsung tugaskan biro ekonomi membalas,” katanya.
Saat ditanya kapan HET diberlakukan, Irba belum bisa memastikan. “Kalau hari ini kita dapatkan surat balasan, besok pun tidak masalah kita tetapkan HET,” katanya.
Disebutkan pihak Pertamina dan Hiswana migas sudah komunikasikan hal itu dengan pihaknya. “Dari hiswana migas usulkan Rp 18.500 tapi kita tidak mau tergesa-gesa, sebab surat balasan dari gubernur belum ada,” katanya.
Untuk itu dirinya tetap menghimbau agar para pangkalan untuk tetap berpatokan pada HET lama, yakni Rp 16ribu per tabung. “Ya kita tetap ingatkan untuk tidak naikkan sepihak. Kita tegas saja, kan sudah banyak pangkalan kita tutup akibat jual di atas HET,” katanya.
Sejak dikeluarkan SK plt Gubernur mengenai penyesuaian HET elpiji bersubsidi. Pemerintah Pekanbaru masih menunda menaikkan harga, kendati ada keluhan hiswana migas tentang untung elpiji bersubsidi yang tipis. Selain itu Pelalawan sudah menyebarkan Surat Edaran HET baru Rp 18ribu per tabung. (Riki)