BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ada banyak persepsi yang muncul di masyarakat menyebutkan bahwa, melakukan investasi dengan saham, rentan terjadinya penipuan dan sejenisnya. Persepsi ini seolah memberikan stimulus akan tidak tertariknya masyarakat untuk terlibat dalam sistem pengelolaan seperti ini.
Namun, masyarakat Riau perlu tahu, bahwa sebenarnya melakukan Investasi di saham pasar modal ternyata sangat sederhana. Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Riau, Emon Soelaiman menjelaskan, sejak awal memang sudah terjadi salah persepsi ditengah masyarakat tentang saham dan pasar modal.
“Persepsi ini menurut saya harus terus dilakukan sosialisasi. Agar lurus pemahaman mereka tentang pasar modal dan saham. Pada prinsipnya, memahami pasar modal sangat sederhana,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Kamis (28/07/2016).
Dia menyebutkan, masyarakat bisa mendefinisikan pasar modal jauh lebih sederhana lagi. Sebab dari istilah nama pasar modal sendiri sudah tergambar bagaimana sistem jual beli saham ini terlaksana.
Kata Emon, pasar modal adalah tempat berkumpulnya pihak yang butuh modal dengan pihak yang punya modal, dalam hal ini biasa disebut investor. Sementara pihak yang membutuhkan modal dari para investor ini adalah perusahaan yang sudah go publik.
“Terutama pihak yang butuh tambahan modal jangka panjang dengan investor dalam instrumen finansial,” tambahnya.
Instrumen finansial dalam pasar modal adalah saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Jika diistilahkan sebuah mall, pasar modal tidak ubahnya seperti pengelola mall. Para brokerlah yang menjaga stand-standnya. Sedangkan produk yang diajukan adalah saham dan sejenisnya. Para pembeli, adalah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tambahan modal dari investor tersebut.
Perusahaan yang sudah go publik disebut emiten. Mereka yang menyebarkan kepemilikannya ke seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, bagi para investor tentu saja sebagai sarana untuk berinvestasi. Sementara bagi negara sendiri, adalah keterbukaan perusahaan dalam melaporkan keuangannya secara profesonal untuk bisa terpantau secara luas (publik).
“Sementara apa manfaatnya bagi masyarakat? Tentu saja terciptanya lapangan pekerjaan atau profesi baru. Sederhananya seperti ini, jika suatu perusahan dapat suntikan dana modal dari investor, tentunya perusahaan akan buka cabang atau usaha baru. Nah, perusahaan baru akan membutuhkan tenaga kerja yang baru sehingga kebutuhan untuk elemen-elemen ini saling mengisi,” ujar Emon.
Prinsip yang ditawarkan pasar modal dalam melakukan investasi sangat memberi jaminan keamanan bagi para investor. Untuk ikut terlibat dalam pembelian saham juga tidak rumin. Calon investor cukup menyediakan uang Rp100 untuk buka rekening, kemudian beli saham 1 lot, masyarakat sudah menjadi investor.
Dia juga menyebutkan ada banyak perusahaan-perusahaan go publik yang menyuguhkan lembaran saham dengan harga murah. Keuntungan lain yang didapat investor yakni saham yang dimiliki oleh investor akan menjadi rancangan susunan target jangka panjang.
Misalnya saja, untuk saat ini harga saham Unilever sebesar Rp 1 juta per lotnya. Dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun yang akan datang harga terbit bisa naik berkali lipat. Tentunya pada saat akan menjual ada berlipat keuntungan yang bisa dicapai. oleh sebab itu biasanya para investor ikut saham sebagai bentuk perencanaan jangka panjang. Semoga bermanfaat.
Penulis: Melba