BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Riau mengakui bahwa tingkat kesadaran masyarakat Riau untuk memanfaatkan jasa keuangan masih rendah. Terutama dalam hal pengelolaan keuangannya.
Kepala Kantor OJK Provinsi Riau Muhammad Nurdin Subandi mengatakan, dari hasil Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan oleh OJK di 20 Provinsi pada tahun 2013, kondisi yang ada di Provinsi Riau tidaklah terlalu berbeda.
Berdasarkan hasil survey tersebut diketahui bahwa hanya 20 persen masyarakat Provinsi Riau yang sudah mengetahui tentang pasar modal, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban, serta keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa pasar modal.
Dia menambahkan, namun demikian, angka tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan angka nasional, dimana hampir seluruh masyarakat Indonesia, atau 93,79 persen, belum benar-benar paham tentang pasar modal.
“Kalau kita lihat ini sejalan dengan tingkat penggunaan produk dan jasa dari pasar modal yang masih tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 0,3 persen,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Kamis (13/08/2015).
Hal tersebut menggambarkan bahwa masih banyak masyarakat Provinsi Riau yang belum mengenal sepenuhnya produk dan layanan sektor jasa keuangan. Hal ini mencerminkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Provinsi Riau terhadap pemanfaatan lembaga jasa keuangan dalam mengelola keuangannya.(melba)