BERTUAHPOS.COM, TANAH DATAR – Petani Bawang Prei di kaki Gunung Merapi, Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kini bisa tersenyum lebar. Sebab, sejak sepekan menjelang hari raya Idul Adha 1439 H/2018 M harga Bawang Prei naik tinggi.
Bahkan sehari menjelang hari raya kurban pada Rabu 22 Agustus 2018, harga bawang prei menembus angka Rp 13 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya harga bawang prei hanya dijual petani di kisaran 5 ribu perkilonya.
“Alhamdulillah, harga bawang prei naik dari biasanya. Kemudian harga Seledri juga naik. Terus sayur lobak sawi juga mengalami kenaikan. Kini yang turun hanya harga cabai merah, dimana petani hanya menjual Rp 18 ribu perkilogram,” sebut salah seorang petani sayur di Nagari Paninjauan, Jhon, Kamis 23 Agustus 2018 di sela-sela merawat tanaman bawang prei.Â
Hal serupa juga disampaikan Rajida, dimana harga bawang prei dan Seledri serta sayur sawi memang naik dari harga sebelumnya. Kenaikan harga bawang prei dan Seledri diyakini karena permintaan masyarakat tinggi.Â
“Kalau hari raya Idul Adha biasanya memang naik, karena masyarakat umumnya membutuhkan bawang prei dan Seledri untuk memasak daging kurban. Rata-rata masyarakat membuat masakan sup dan salah satu bahan penyedap rasa sup adalah bawang prei dan seledri,” sebutnya.Â
Dia yakin, permintaan bawang prei dan seledri di pasaran akan terus meningkat. Mengingat, masyarakat selama tiga hari tasyrik ini masih akan menyembelih hewan kurban. “Kan orang menyembelih hewan kurban beda-beda selama tiga hari ini. Maka permintaan bawang prei dan seledri akan terus tinggi,” sebutnya.Â
Namun, disampaikannya saat ini petani harus berjibaku merawat dan menjaga tanaman sayur dari ulat dan penyakit tumbuhan lainnya. “Hama tanaman banyak sekali dan kita harus hati-hati memelihara tanaman dari serangan ulat dan hama lainnya, kalau sedikit saja lengah bisa habis karena hama penyakit,” sebutnya. (bpc15)