BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Warga Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, sekitar Pukul 12.38 Wib, Selasa (27/09/2016), dikejutkan dengan guncangan gempa.Â
Meski guncangan gempa ini membuat kaca jendela bergetar, namun sebagian besar warga Kota Bukittinggi tidak terpengaruh dengan kejadian itu. Warga tampak melakukan aktivitas seperti biasa, bahkan tidak banyak yang ke luar rumah ketika gempa itu terjadi.
“Memang terasa getaran gempa itu bang. Tetapi tidak terlalu kuat, namun kaca jendela dibuatnya bergetar. Durasinya memang tidak lama, hanya berkisar 5 detik saja,” sebut salah seorang warga Bukittinggi saat gempa terjadi.
Sedangkan Wita, mengaku sempat cemas dan khawatir dengan guncangan gempa, jika terus terjadi. “Setelah beberapa lama menunggu Alhamdulillah, gempa hanya dirasakan tiga kali dengan durasi tidak kuat,” sebutnya.Â
Hal yang sama juga dirasakan Yudi, dirinya sempat keluar ruangan untuk mewaspadai jika terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat, namun pria dua anak itu bersyukur gempa susulan tidak begitu kuat.Â
“Saya hubungi keluarga di Kampung, mereka juga merasakan gempa tetapi tidak begitu kuat, dan tidak ada yang keluar rumah apalagi panik,” sebutnya.Â
Dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gempa Darat ini berkekuatan 4 SR yang terjadi di wilayah 7 kilometer Timur Laut Kota Bukittinggi. Gempa tersebut berada di lokasi 0.24 LS, 100.41 BT, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa awal itu diikuti dua kali gempa susulan secara beruntun, pertama pada jam 12:45:17 WIB dengan kekuatan M=3.0, gempa susulan ke 2 dan ke 3 tidak dapat ditentukan parameternya, gempa bumi susulan keempat pada jam 12:58:08 WIB dengan kekuatan M=1.6, di lokasi 0.35 LS, 100.29 BT dengan kedalaman 10 kilometer, sekitar pukul 12.45 WIB.
Guncangan gempa ini dirasakan warga Bukittinggi dengan skala intensitas III MMI. Selain itu, gempa ini juga dilaporkan dan dirasakan warga di Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam wilayah timur, sebagian warga Kota Payakumbuh, Limapuluhkota dan Tanah Datar, dengan skala intensitas I-II MMI.
Jika kita memperhatikan letak sumber gempa bumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini mencirikan sebagai aktifitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok. Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.
Gempa terbesar pernah tercatat pada tanggal 4 agustus 1926 dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak, data terbaru mencatat bahwa 6 Maret 2007 terjadi dua kali gempa bumi dengan magnitudo 6.4 dan 6.3 dan juga gempa bumi merusak pada segmen ini yang mengakibatkan kerusakan di Batusangkar, Padang Panjang dan Solok.
Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar).
Hasil monitoring BMKG Padang Panjang mencatat adanya 4 (empat) kali gempa bumi susulan. Dari 4 gempa bumi susulan tersebut : 2 (dua) kali gempa bumi susulan dapat ditentukan parameternya dan 2 gempa bumi susulan tidak dapat ditentukan parameternya dikarenakan kekuatannya terlalu kecil. (khatik)Â