BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Kantor Bank Indonesi (BI) Perwakilan Riau, Siti Astiyah memaparkan beberapa masukan kepada Plt Gubri Wan Thamrin Hasyim dan jajaran Pemprov Riau dalam pertemuan coffee morning di Hotel Pangeran Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru.
“Maaf ya Pak Plt Gubri kalau saya terkesan seperti mengajarkan bapak dan Pemprov Riau, tapi ini penting untuk solusi ekonomi Riau ke depan, Pak,” ujar Siti, Rabu, 14 November 2018 di Pekanbaru, dalam agenda bincang ekonomi Riau itu.Â
Siti memaparkan mengenai peluang investasi di Riau masih terbuka lebar dan harus dikembangkan secara fokus. Artinya tidak perlu banyak sektor, tapi fokus pada 2-3 sektor saja. “Itu yang perlu diperjelas oleh Pemprov Riau ke depan,” katanya.Â
Dia menyontohkan dari sisi perkebunan, dari 8,3 juta hektare perkebunan sawit di Sumatera, 2,1 juta hektare terdapat di Riau. Luasan perkebunan sawit ini harusnya menjadi faktor penentu terhadap perekonomian masyarakat.Â
Berdasarkan data dari BI Riau, dari sisi produksi di Indonesia ada 40 juta ton/tahun, se-Sumatera sekitar 23 juta ton dan produksi sawit di Provinsi Riau bisa menghasilkan sekira 8 juta ton/tahun.Â
Dari data tersebut agak aneh jika Riau tidak bisa kembangkan investasi baru terutama di sektor hiliri. Siti mengatakan, pihaknya memang mendorong agar Pemprov Riau sedikit lebih membuka mata untuk pengembangan investasi hilirisasi dari kelapa sawit tersebut.
“Kita perlu mencari sumber perekonomian baru. Jadi kalau barharap dari hulunya saja tidak bisa. Bagaimana Pemda membuat sebuah regulasi untuk bisnis yang menarik, tidak perlu banyak hanya 2-3 industri saja. Tapi punya dampak besar. Hilirisasi lagi kuncinya, sebab sektor hulu di perkebunan sawit ini sudah terlalu banyak,” sambungnya. (bpc3)